Penulis : BangSINFO I Editor : Ryan S Kahman
“Kami sebagai masyarakat sudah sempat gembira mendengar dan membaca beberapa kali pemberitaan. Dengan adanya proses sampah di jadikan RDF, dapat mengurangi sampah di TPAS Jalupang, karena konon katanya untuk start awal saja, bisa memproduksi sampah menjadi RDF sebanyak 400 ton”
KARAWANG, SINFONEWS.com-KOMITMEN Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang dalam menyelesaikan persampahan di Karawang yang sebelumnya di wacanakan akan bekerja sama dengan salah satu perusahaan swasta di pertanyakan masyarakat.
Abdul Toha, masyarakat Karawang mengatakan, bukannya dulu sempat ramai akan ada penyelesauan masalah sampah dengan merubah sampah menjadi teknologi terbarukan yang di sebut dengan Refuse Derived Fuel (RDF).
“Tapi kok sampai sekarang belum terlihat progres seperti apa,” ujar Abdul Toha keada SINFONEWS.com, Senin (11/11)
Menurutnya, kalau di lihat dari sisi teori, inovasi atau temuan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang itu memang sangat bagus, bahkan saya baca di beberapa media, Kadis LHK Karawang sempat mendapat penghargaan segala dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) atas inovasinya tersebut.
Baca juga : Sejak Dulu Mengagumi Iwan Fals, Kini Gabung di Pemuda LIRA Kabupaten Bekasi
“Tapi bagi kami selaku masyarakat, tidak butuh sebatas teori saja, yang sekarang kami butuhkan adalah actionnya secara nyata. Jangan sampai program merubah sampah rumah tangga menjadi energi terbarukan di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Jalupang itu hanya wacana saja, yang tidak jelas tindak lanjutnya? Alias program PHP,” tandasnya
Ditambahkannya, masalah sampah di Karawang ini bukan masalah sederhana, tapi di butuhkan langkah – langkah konkrit dalam penanganannya. Lihat saja TPAS Jalupang, semakin hari semakin overload.
“Kami sebagai masyarakat sudah sempat gembira mendengar dan membaca beberapa kali pemberitaan. Dengan adanya proses sampah di jadikan RDF, dapat mengurangi sampah di TPAS Jalupang, karena konon katanya untuk start awal saja, bisa memproduksi sampah menjadi RDF sebanyak 400 ton,” ucapnya.
Tapi mana buktinya tegas Abdul, sampai saat ini kami tunggu, tapi belum juga ada progres nyata di lapangan.
“Saya harap pihak Pemkab Karawang dan pihak swasta yang telah menyatakan siap dengan programnya, dapat menjawab pertanyaan masyarkat dengan langkah konkrit,” tegas Abdul Toha (***)