Scrool Untuk Membaca
banner 325x300
banner 970x250
Purwasuka-Bekasi

Menakar Figur Potensial Calon Bupati/Wakil Bupati Karawang 2024

11
×

Menakar Figur Potensial Calon Bupati/Wakil Bupati Karawang 2024

Sebarkan artikel ini
H. Toto Suripto, SE, SH, MH Mantan Ketua DPRD Karawang Periode 2014-2019@2023SINFONEWS.com
H. Toto Suripto, SE, SH, MH Mantan Ketua DPRD Karawang Periode 2014-2019@2023SINFONEWS.com
banner 300x250

Pewarta : BANG SINFO | Editor : RYAN S KAHMAN

“Ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian serius bagi kandidat ini. Pertama, ajang Pilkada menjadi dua pilihan bagi masyarakat, sebagai ajang “pelanggengan” atau ajang “penghakiman”

KARAWANG | DI SEJUMLAH daerah, gaung pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 sudah mulai nampak. Termasuk di Kabupaten Karawang Jawa Barat

Sebelum masuk pada nama-nama figur potensial yang santer beredar maupun figur berkualitas yang layak masuk dalam bursa kandidasi, mari berdiskusi mengenai institusi-institusi calon bupati/kepala daerah itu.

Sebab, Pilkada tidak hanya terbatas pada hari H pelaksanaan dengan menggunakan hak pilihnya, melainkan juga turut serta aktif berpartisipasi dalam memunculkan kandidat-kandidat bupati yang berkualitas dan layak didukung untuk memimpin Karawang kedepan

Di sisi lain pun, partai-partai politik merasa terbantu dengan munculnya nama-nama alternatif ketika lobi-lobi politik antar partai mandeg dan tidak menemukan kesepakatan.

Berita Lainnya :  Menakar Sikap Politik Bupati Karawang Dalam Pilpres

Berdasarkan pengalaman banyak daerah, institusi-institusi penghasil kepala daerah dapat dilihat sebagai berikut; Bupati-Wakil Bupati Petahana

Pengalaman banyak daerah, kepala daerah petahana adalah kandidat yang digadang-gadang akan kembali maju dalam kontestasi Pilkada. Tidak mengherankan, selama kepemimpinannya pun dapat dianggap sebagai bentuk “kampanye” dengan seringnya nama bupati/wabup muncul dalam pemberitaan.

Dalam hal ini, petahana idealnya memiliki kekuatan popularitas yang tinggi dibandingkan dengan kandidat-kandidat yang lainnya, meskipun dalam kenyataannya akseptabilitas dan elektabilitas dapat berbicara lain.

Namun ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian serius bagi kandidat ini. Pertama, ajang Pilkada menjadi dua pilihan bagi masyarakat, sebagai ajang “pelanggengan” atau ajang “penghakiman”.

Jika masyarakat merasa bahwa kinerja bupati/wabup selama lima tahun memimpin daerah tidak ada kemajuan yang berarti, masyarakat sesungguhnya dapat memanfaatkan momentum Pilkada sebagai ajang “penghakiman” untuk tidak memilih kembali petahana.

banner 1000x300
banner 1000x300