PURWAKARTA-Sinfonews.com
Warga Purwakarta tak lama lagi akan memiliki mesjid baru bernama Mesjid Raya Cilodong. Tiga bulan dari sekarang, warga di kabupaten yang terkenal dengan Taman Air Mancur Sri Baduga itu dapat segera menikmati seluruh fasilitas yang ada di area mesjid yang dibangun diatas lahan seluas 9 hektar tersebut.
Dalam kunjungannya ke mesjid yang terletak di Kampung Cilodong, Bungursari, Purwakarta itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan di akhir masa jabatannya ia ingin terus bekerja memenuhi segala kebutuhan masyarakat termasuk diantaranya kebutuhan tempat ibadah.
“Menjelang akhir masa jabatan ini saya ingin terus bekerja. Insya Allah kebutuhan ibadah masyarakat Purwakarta terpenuhi dengan fasilitas yang representatif. Tiga bulan lagi Insya Allah bisa selesai dan langsung digunakan,” jelas Dedi di sela kunjungan di proyeks Mesjid Raya Cilodong, Kamis (28/9).
Selain diperuntukan untuk tempat ibadah, mesjid yang memiliki daya tampung sebanyak 2200 jemaah ini pun dilengkapi dengan taman air mancur, museum digital yang menceritakan tentang sejarah Sate Maranggi khas Purwakarta dan taman yang terdiri dari berbagai pohon rindang untuk para jemaah saat melepas lelah.
“Kita buat kawasan hijau disini, kan banyak orang nanti yang datang. Daerah ini juga terkenal dengan Sate Maranggi, makanya kami bangun museum yang menceritakan sejarah maranggi sampai bisa Go International ke Amerika,” katanya menambahkan.
Punahnya Prostusi
Untuk diketahui, sejak Tahun 1970, kawasan Cilodong Purwakarta dikenal sebagai kawasan prostitusi yang sulit dibasmi. Namun, berkat pendekatan humanis yang dilakukan oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, daerah ini perlahan tapi pasti berubah menjadi daerah kawasan hijau hingga akhirnya kini terdapat mesjid megah.
Tokoh masyarakat Cilodong, Ujang Alim mengatakan dirinya kini tidak lagi merasa malu saat ditanya daerah tempat tinggal oleh beberapa kenalannya sebab daerah tinggalnya kini telah berubah menjadi kawasan religius.
“Tadinya disepanjang jalan ini banyak warung remang-remang, sekarang sudah tidak ada lagi. Alhamdulillah, sekarang saya bangga menjadi warga Cilodong,” pungkasnya.(RyaSKa)