“Program di atas tersebut merupakan komitmen untuk memaksimalkan agenda keagamaan di Kota Gorontalo. Itulah sebabnya, peran para tokoh lintas agama diharapkan agar dapat terlibat langsung dalam memberikan dukungan dan masukan pada pemerintahan Adhan-Indra”
GORONTALO | KEMENTERIAN Agama Kota Gorontalo terus membangun sinergitas bersama Pemerintah Kota Gorontalo di bawah Kepemimpinan Adhan Dambea S.Sos SH. MA. dan Hj. Indra Gobel yang mempunyai Visi Mandiri dan Religius. Hal itu di tunjukkan melalui agenda penting yakni sosialisasi bertajuk Pengembangan Kampung Moderasi Beragama yang dilaksanakan pada Hari Kamis, 15 Mei 2025 yang berlangsung di Aula Rudis Pasturan Gereja Katolik Christoporus, Kota Gorontalo.
Salam sambutannya Dr. Misnawati Nuna menyatakan bahwa Kemenag akan senantiasa berkolaborasi bersama pemkot demi mewujudkan kondisi religiusitas, di antaranya dengan membangun toleransi dan kerukunan umat beragama di Kota Gorontalo.
Selain itu, Misna juga menegaskan bahwa Kementerian Agama melalui program Kampung Moderasi terus berikhtiar mendorong terciptanya masyarakat yang damai, rukun, dan toleran.
“Kita ingin bahwa Kota Gorontalo menjadi lokomotif moderasi beragama, yang menjadikan keberagaman bukan sebagai sumber konflik, tetapi kekayaan untuk dirawat bersama”, ujarnya
Pengembangan Kampung Moderasi ini berakar kuat pada nilai-nilai luhur yang saat ini menjadi fokus utama transformasi Kementerian Agama, di antaranya:
Meningkatkan kerukunan dan cinta kemanusiaan, Penguatan ekoteologi, Layanan keagamaan yang berdampak melalui melalui peran aktif KUA, tokoh agama, dan penyuluh untuk hadir dalam kehidupan warga yang tidak hanya dalam urusan ibadah, tapi juga sosial, ekonomi, dan kemanusiaan.
Selain itu, program pendidikan unggul, ramah, dan terintegrasi, dengan mendidik generasi muda yang cerdas dan berkarakter moderat yang cinta damai, terbuka, dan berakhlak serta digitalisasi tata kelola, agar seluruh proses pelayanan dan edukasi dapat diakses dengan mudah, cepat, dan transparan oleh masyarakat menjadi concern utama.
“Kampung Moderasi ini adalah bagian dari ikhtiar besar membangun Indonesia dari akar rumput. Karena kita yakin, dari kampung yang moderat, lahirlah bangsa yang kuat. Mari kita jadikan Kampung Moderasi di Kota Gorontalo ini sebagai model kolaborasi antara pemerintah, tokoh agama, pemuda, dan seluruh elemen masyarakat”, tambah Misna.
Sementara itu, dalam pengantarnya, Lurah Kelurahan Biawao Nurhadi Taha menyampaikan bahwa giat ini memiliki urgensi, sebab moderasi beragama menjadi isu penting dalam memupuk toleransi antar ummat beragama serta relevan dengan program pemerintahan Pemkot di bawah komando Adhan Dambea.
“Program ini sangat penting untuk menjaga dan merawat toleransi antar ummat beragama di Kota Gorontalo. Dan hal paling penting lainnya yakni agenda ini inheren dengan program keagamaan yang digaungkan oleh Pemkot Gorontalo”, imbuhnya.
Nurhadi menekankan bahwa Kota Gorontalo yang mengusung visi Kota Mandiri dan Religius, sudah barang tentu akan memberi perhatian penuh pada berbagai agenda keagamaan serta kesejahteraan para pemuka agama. Adapun program yang secara konkrit akan dilaksanakan yakni memberikan insentif pada para imam masjid, pengurus Gereja, Pendeta, Pastur dan Pandita.
Program di atas tersebut merupakan komitmen untuk memaksimalkan agenda keagamaan di Kota Gorontalo. Itulah sebabnya, peran para tokoh lintas agama diharapkan agar dapat terlibat langsung dalam memberikan dukungan dan masukan pada pemerintahan Adhan-Indra.
“Komitmen Pemkot dalam mensejahterakan para pemuka agama merupakan langkah nyata dan bukan sekedar karya kata” tutup Nurhadi Taha. ***