KARAWANG-Sinfonews.com
Kisruh perizinan PT. Jatisari Lestari Makmur mendapat tanggap yang serius dari Fraksi PKB DPRD Kabupaten Karawang, bentuk keseriusan Fraksi PKB tersebut dengan melayangkan surat kepada Ketua DPRD Karawang, seperti yang di sampaikan Ketua Frkasi PKB Ketua Fraksi PKB Karawang, H. Acep Suyatna mengatakan, dorongan dibentuknya Pansus ini untuk menjaga “marwah” DPRD Karawang. Karena menurutnya, saat ini beberapa nama anggota DPRD Karawang terus disebut-sebut publik terlibat dalam dugaan izin PT. Jatisari Lestari Makmur yang bermasalah. Karena semakin lama dibiarkan, maka nama baik kelembagaan DPRD Karawang yang akan menjadi taruhannya.
Adanya surat dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat.
Dengan adanya surat yang dilayangkan Fraksi PKB tersebut mendapat tanggapan dari Sekertaris Fraksi Gerakan Indonesia Raya ( Gerindra ), Nana Nurhusna Hidayat, kepada Sinfonews.com mengatakan persoalan PT. JLM merupakan domain hukum. Kalau mau Pansus, seharusnya lebih komprehensif masalahmya. Pasalnya masalah perizinan adalah masalah klassik, tapi memang sangat urgent untuk dibenahi.
“Jadi urgent dibentuknya pansus untuk apa,…?,” ungkap Nana Kepada Sinfonews.com. Jum’at (03/11)
Menurutnya, masalah perizinan bukan hanya sekarang, tapi dari dulu, dan bukan hanya PT. JLM saja, melainkan terindikasi masih banyak masalah perizinan lainnya. Itu pun tidak hanya terjadi di Karawang, tapi umum disetiap daerah. Apa lagi daerah – daerah yang sedang pesat – pesatnya menjadi sasaran investasi seperti Karawang.
“Perizinan disetiap daerah itu ibarat fenomena gunung es, yang sedikit kelihatan dipermukaan, tapi lebih besar pada kenyataannya. Intinya, jadi tantangan bagi aparatur Pemerintah Daerah, untuk terus berpegang teguh pada regulasi yang yang ada dalam mengeluarkan segala keputusan,” jelasnya
Nanapun menambahkan karena semakin banyak kepentingan yang terus merongrong. Entah itu kekuatan modal/investasi, para broker perizinan maupun lingkaran orang dekat kekuasaan, yang diduga ingin meraup keuntungan secara pribadi maupun golongan, yang kadang mengorbankan pihak – pihak yang hanya sebagai pelaksana/bawahan. (RyaSKa)