“Saat para orator aksi atau pimpinan LSM-Ormas melakukan orasi di mobil komando, tiba-tiba saja botol air mineral sampai batu beterbangan dari dalam gerbang perusahaan. Beberapa massa aksi yang terprovokasi sempat membalas lemparan-lemparan tersebut”
KARAWANG, SINFONEWS.com | AKSI lempar-lemparan botol mineral hingga batu terjadi saat aksi demonstrasi LSM-Ormas Kabupaten Karawang – Jawa Barat di PT. H-One Kogi Prima Auto Technologies Indonesia (PT. HK Pati), di Jl. Inspeksi Tarum Barat Desa Parungmulya Kecamatan Ciampel Kabupaten Karawang, Senin 20 Nopember 2023.
Aksi demonstrasi ini menuntut pengelolaan limbah ekonomis perusahaan (B3 dan non B3) diberikan kepada pengusaha lokal yang sudah dipercayai Aliansi LSM-Ormas Karawang yaitu PT. Putra Perbangsa Jaya Mandiri, perusahaan lokal Karawang yang tergabung dalam Asosiasi Perkumpulan Pengusaha Limbah Lokal Karawang (P2LLK).
Atas nama kearifan lokal, massa aksi menuntut agar pengelolaan limbah ekonomis PT. HK Pati tidak terus-terusan dimonopoli oleh pengusaha di luar Karawang.
Latar Belakang Persoalan
Sebenarnya sejak 1 November 2019, kerja sama pengelolaan limbah ekonomis di PT. HK Pati sudah terjalin, yaitu antara Pihak Pertama H. M Toha Sugianto SH sebagai Direktur PT. Cahaya Mitra Utama dengan Pihak Kedua H. ME Suparno sebagai Direktur PT. Putra Perbangsa Jaya Mandiri.
Namun di tengah perjalanan, Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) pengelolaan limbah ekonomis tersebut dilanggar oleh Pihak Pertama. Pasalnya, Pihak Pertama diduga selalu memberikan data laporan palsu kepada Pihak Kedua, mengenai volume limbah ekonomis yang dikelola.
Berbagai upaya mediasi sudah dilakukan untuk menyelesaikan persoalan. Bahkan hingga terakhir kali kedua belah pihak dimedia oleh Polres Karawang dalam rangka kondusivitas iklim investasi di Karawang.
Tetapi upaya mediasi selalu berujung deadlock. Hingga akhirnya Aliansi LSM-Ormas Karawang melakukan aksi demonstrasi ke PT. HK Pati untuk meminta ketegasan manajemen perusahaan atas sikap dugaan kecurangan Pihak Pertama.
Sementara berdasarkan pantauan di lokasi, ribuan massa aksi Aliansi LSM-Ormas tiba di gerbang PT. HK Pati sekitar pukul 10.30 WIB.
Kedatangan mereka sudah disambut dan dijaga ketat aparat kepolisian yang dibentengi pagar kawat berduri.
Terpantau juga ada ratusan kerumunan orang yang diduga merupakan massa bayaran dari Pihak Pertama yang bergabung di lokasi aksi. Ironisnya, kerumunan masa tersebut melibatkan ibu-ibu rumah tangga dan anak-anak kecil.
Saat para orator aksi atau pimpinan LSM-Ormas melakukan orasi di mobil komando, tiba-tiba saja botol air mineral sampai batu beterbangan dari dalam gerbang perusahaan. Beberapa massa aksi yang terprovokasi sempat membalas lemparan-lemparan tersebut.
Aksi provokasi ini diduga dilakukan massa bayaran dari Pihak Pertama yang sebelumnya terpantau bergabung dalam kerumunan aparat kepolisian yang berjaga.
“Tahan… tahan sodara-sodaraku jangan terprovokasi. Pak Polisi tolong amankan itu mereka yang lempar-lempar,” teriak H. Awandi Siroj Suwandi, orator aksi yang masih merupakan Ketua Laskar Merah Putuh Markas Daerah Jawa Barat (LMP Mada Jabar).
“Pak Polisi, kami bisa amankan massa kami. Tapi tolong itu massa yang di dalam yang lempar-lempar diamankan juga. Kami datang ke sini dengan damai dan kondusif,” timpalnya.
BACA JUGA : Dihadapan Pimpinan Media, Polri Tegaskan Netralitas Pemilu 2024 Harga Mati
Beruntung, aksi lempar-lemparan botol air mineral dan batu tersebut tidak berlangsung lama. Karena para pimpinan LSM-Ormas bisa menenangkan massa aksi. Begitu pun aparat kepolisian yang berhasil menenangkan massa di balik gerbang perusahaan.
Sebelum aksi, Ketua Umum DPP Laskar NKRI, H. ME. Suparno sudah mewanti-wanti kepada massa aksi tentang perkiraan aksi demonstrasi yang akan berjalan tidak kondusif. Pasalnya, sudah tersiar kabar aksi demonstrasi Aliansi LSM-Ormas akan dibenturkan dengan massa lain.
“Awas temen-temen jangan sampai terprovokasi. Karena saya dapat kabar kita akan dibenturkan dengan massa lain. Bahkan katanya massa dari kalangan ibu-ibu,” imbaunya.
Kembali berdasarkan pantauan di lokasi, sekitar pukul 11.10 WIB, perwakilan massa aksi akhirnya dipersilahkan masuk ke dalam perusahaan untuk melakukan mediasi.
Tak berselang lama, H. ME Suparno mengabarkan kepada massa aksi bahwa PT. HK Pati bersedia membuka diri untuk memberikan kesempatan kepada pengusaha lokal.
Akhirnya aksi demonstrasi Aliansi Ormas-LSM yang terdiri dari LSM Laskar NKRI, Ormas GMPI, LMP, GERPIN, LSM KOMPAK, Gibas Jaya, Ormas Gibas Cinta Damai dan LSM KPMP ini berjalan kondusif. Massa aksi membubarkan diri dari PT. HK Pati.
Namun demikian, H. ME Suparno menegaskan, bahwa Aliansi LSM-Ormas akan kembali mengepung PT. HK Pati, jika saja janji Direktur PT. HK Pati tidak bisa ditepati di kemudian hari.
“Kita akan kerahkan massa lebih besar lagi, jika saja dibohongi kembali. Kita ini sudah banyak dicurangi, dibohongi dan dirugikan. Makanya kita datang ke sini minta ketegasan manajemen perusahaan,” katanya.
Langkah kedua, Aliansi LSM-Ormas Karawang juga akan melakukan gugatan ke Pengadilan Negeri Karawang, jika saja persoalan ini tidak bisa diselesaikan di atas meja (musyawarah mufakat).
“Kita datang dengan cara baik-baik, demonstrasi yang dilindungi Undang-undang. Kita demo kondusif, tapi malah dibenturkan dengan massa ibu-ibu. Saya pikir ini kan cara yang licik dan picik,” tandas H. ME Suparno.***