“Lina Sugiharti menekankan bahwa LSM Nyi Ronggeng bukan sekadar organisasi, tetapi sebuah gerakan yang serius dalam memperjuangkan kepentingan perempuan”
SINFONEWS.com, KARAWANG | LEMBAGA Swadaya Masyarakat (LSM) Nyi Ronggeng Kabupaten Karawang masa jabatan pengurus baru untuk periode 2024-2029 resmi mendeklarasikan dengan mengambil tema Perempuan Indonesia Bakti Untuk Ibu Pertiwi bertempat di GOR Panatayudha Karawang pada Rabu 14 Agustus 2024.
Deklarasi Nyi Ronggeng Karawang dengan visi memperjuangkan hak-hak perempuan di Kabupaten Karawang dihadiri oleh Pembina LSM Nyi Ronggeng, Sri Rahayu Agustina, dan Ketua Umum LSM Nyi Ronggeng, Lina Sugiharti, yang menyampaikan pandangan dan tujuan mereka.
Sri Rahayu Agustina, dalam sambutannya, menegaskan pentingnya peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari tingkat keluarga hingga pemerintahan. Ia mengungkapkan bahwa perempuan di Indonesia, khususnya di Karawang, masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk kekerasan dan diskriminasi.
“LSM Nyi Ronggeng hadir untuk mendampingi dan memberdayakan perempuan agar berani mengemukakan pendapat, mandiri secara ekonomi, dan berkontribusi positif bagi masyarakat,” ujar Sri, Rabu 14 Agustus 2024.
Sri Rahayu juga menyoroti pentingnya kemandirian perempuan. Ia menambahkan bahwa perempuan harus mandiri dan tidak bergantung sepenuhnya pada laki-laki. Dengan memanfaatkan teknologi dan potensi diri, perempuan dapat berkontribusi terhadap perekonomian keluarga tanpa harus meninggalkan rumah.
“Perempuan harus mandiri, tidak bergantung sepenuhnya pada laki-laki. Dengan memanfaatkan teknologi dan potensi diri, perempuan dapat membantu perekonomian keluarga, tanpa harus meninggalkan rumah,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa perempuan juga memiliki tanggung jawab besar sebagai ‘Ibu Pertiwi’, yang mampu mengayomi dan memberikan kontribusi nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sementara itu, Lina Sugiharti menekankan bahwa LSM Nyi Ronggeng bukan sekadar organisasi, tetapi sebuah gerakan yang serius dalam memperjuangkan kepentingan perempuan.
“Kami sudah membentuk koordinator di 30 kecamatan di Karawang. Ini menunjukkan bahwa kami serius dan siap membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan perempuan,” ungkapnya.
Lina juga menjelaskan alasan di balik pemilihan nama ‘Nyi Ronggeng’ untuk LSM ini. Ronggeng bukan hanya milik Jawa Barat, tapi sudah menjadi budaya yang tersebar di berbagai daerah.
“Kami ingin mengangkat kembali semangat dan keberanian perempuan melalui nama ini, disesuaikan dengan zamannya,” jelasnya.
Menurut Lina, LSM Nyi Ronggeng akan bersinergi dengan berbagai dinas terkait di Kabupaten Karawang untuk menciptakan program-program yang mendukung pemberdayaan perempuan, terutama dalam meningkatkan pendapatan ekonomi dan pendidikan anak.
“Kami siap mendampingi perempuan Karawang untuk mencapai kesuksesan,” pungkasnya. ***