“Sejak gerbang belakang PT. Changsin ditutup pada bulan Oktober 2024 hingga sekarang, para pedagang mengalami penurunan omset yang sangat signifikan tidak seperti normalnya saat gerbang di buka”
KARAWANG | PULUHAN pedagang yang berlokasi di gerbang belakang PT. Changsin Indonesia, menggelar aksi unjuk rasa mendesak management PT. Changsin Indonesia segera membuka gerbang belakang yang dianggap berdampak pada penurunan omset penghasilan para pedagang.
Pantauan awak media, para pedagang sudah berkumpul sejak pukul 08.00 wib di gerbang belakang PT. Changsin Indonesia yang beralamat di Desa Gintungketa Kecamatan Klari Karawang, Senin 20 Januari 2024.
WH (54) salah satu pedagang, mengatakan sejak gerbang belakang PT. Changsin ditutup pada bulan Oktober 2024 hingga sekarang, para pedagang mengalami penurunan omset yang sangat signifikan tidak seperti normalnya saat gerbang di buka.
“Sekarang sepi, tidak ada karyawan yang yang jajan atau belanja ke warung warung di belakang karena akses gerbang nya sudah di tutup,” ujarnya.
WH menyampaikan, kami para pedagang memohon bantuan kepada Bupati Karawang, Aep Syaepuloh dan Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi untuk membantu pedagang.
“Agar management PT. Changsin segera membuka gerbang belakang, sehingga omset pedagang berjalan normal kembali,”ucapnya.
Sementara itu, usai menggelar pertemuan dengan Management PT. Changsin, Bupati Karawang, Aep Syaepuloh langsung menemui para pedagang yang sudah berkumpul di belakang gerbang belakang PT. Changsin Indonesia.
Melalui celah gebang yang masih di tutup, Aep menyampaikan, agar para pedagang bersabar. Kami sudah berdiskusi dengan jajaran Management PT. Changsin Dan sedang mengkaji terkait hal ini.
“Kami segera mencarikan solusi terbaik untuk pedagang, agar tercapai win win solution untuk semua pihak,” pungkasnya. ***