Pewarta : REDAKSI | Editor : RYAN S KAHMAN
“Memilih pemimpin, utamanya calon presiden dan calon wakil presiden, yang kelak akan bertanggung jawab atas lebih dari 270 juta jiwa, tidak bisa hanya diputuskan begitu saja dalam hitungan menit oleh segelintir orang,” jelasnya
JAKARTA | PASCA mundurnya Demokrat dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), pengamat politik menilai ada kemungkinan partai tersebut membentuk koalisi sendiri atau ‘poros keempat‘. Namun, ia menyatakan koalisi baru akan sulit mengalahkan tiga nama besar yang sudah ada.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam keterangan pers, Senin 04 Agustus 2023 siang, menyatakan pihaknya memilih untuk “move on”.
AHY menegaskan hal itu setelah Koalisi Perubahan memutuskan memilih Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
“Mari kita buka lembaran baru, kita harus segera move on,” kata AHY, yang kemudian disambut tepuk tangan para pimpinan dan pengurus Partai Demokrat.
Namun AHY tidak merinci pernyataannya itu, kecuali menjelaskan bahwa keputusan untuk membahas arah koalisi akan dibahas dalam wadah majelis tinggi partai.
“Memilih pemimpin, utamanya calon presiden dan calon wakil presiden, yang kelak akan bertanggung jawab atas lebih dari 270 juta jiwa, tidak bisa hanya diputuskan begitu saja dalam hitungan menit oleh segelintir orang,” jelasnya.
Sebelumnya, anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan, mengatakan pihaknya masih memerlukan waktu beberapa hari untuk menentukan arah Demokrat usai meninggalkan KPP.
Kita sedang mengevaluasi kondisi-kondisi, baik eksternal maupun internal, dari masing-masing koalisi. Kita lihat saja nanti,“ ujar Syarief kepada awak media, Minggu 03 Agustus 2023.
Ia mengaku Partai Demokrat sangat terbuka terhadap berbagai macam opsi yang ada.
Di sisi lain, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) – partai yang mengusung Ganjar Pranowo, dan Partai Gerindra – partai yang mencalonkan Prabowo Subianto – mempersilakan Demokrat bergabung dalam koalisi mereka.
Meski begitu, peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Indikator Politik Indonesia, Adam Kamil, mengatakan berpindahnya PKB ke koalisi Anies dalam waktu yang sangat singkat, menunjukkan ketidakpastian dalam kontestasi Pilpers “sangat tinggi”.
BACA JUGA : Faqih Muhajir Al Hamidi dan Tim Raih Penghargaan di Ajang Bergengsi Tingkat Internasionalhttps://sinfonews.com/faqih-muhajir-al-hamidi-dan-tim-raih-penghargaan-di-ajang-bergengsi-tingkat-internasional/