PURWAKARTA-Sinfonews.com
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku tidak memiliki koneksi dengan pengusaha dalam rangka menghadapi Pemilihan Gubernur Jawa Barat pada Tahun 2018 mendatang. Karena tidak memiliki dana, cost politic pergerakannya selama ini pun ditanggung secara ‘patungan’ oleh teman sejawat politisi.
Hal ini dia ungkapkan saat ditemui hari ini Selasa (5/9) di Gedung Kembar, Jalan KK Singawinata, Purwakarta.
“Saya pribadi tidak punya konektifitas dengan orang kaya, pelaku bisnis ataupun pengembang. Selama ini soal cost sana-sini hanya teman-teman saja yang patungan, dulu bareng hidup susah sama saya,” ungkap Dedi.
Melalui cara ini, pria yang kini sangat lekat dengan peci hitam itu mengaku berhasil memenangi dua kali kontestasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta, yakni pada Tahun 2008 dan Tahun 2013 lalu. Dalam rangka menghadapi Pilgub Jabar pun ia menegaskan akan menggunakan cara yang sama.
“Dua kali Pilkada Purwakarta juga begitu saja, teman-teman aktifis dulu ada yang senantiasa membantu saya, tidak ada ‘panggede’ (orang kaya punya jabatan.red). Lihat saja di Purwakarta kan tidak ada pengembang besar,” ujarnya.
Terkait Pilgub Jawa Barat, Dedi juga memprediksi akan membutuhkan cost politik yang tidak sedikit. Namun tidak ada kekhawatiran sedikit pun karena menurut dia, biaya pergerakan selalu lahir dengan sendirinya.
“Jujur saja deh, hari ini ada gak sih kandidat yang misalkan punya Rp100 Miliar atau Rp50 Miliar. Belum tentu ada, maka yang jelas menurut saya support finansial itu akan lahir dengan sendirinya. Sisi sosial kita kan juga modal, kebersamaan itu juga modal, partisipasi dan kedekatan dengan masyarakat juga modal,” katanya.
Dedi mencontohkan terkait kedekatan emosial yang selama ini dia bangun bersama warga masyarakat di Jawa Barat. Sambil mengenang, dia menceritakan seorang warga Cianjur Selatan yang datang kepadanya dengan membawa ikan sebagai pernyataan dukungan. Ikan tersebut kemudian dimasak dan dijadikan lauk nasi liwet sambil membedah visi dan misi miliknya jika terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat.
“Tahu-tahu datang bawa ikan, ya sudah dimasak saja, ngaliwet bareng. Kawan-kawan dari Partai Golkar juga selama ini saling bantu, jadi gak khawatir sama sekali,” kenangnya bercerita ( RyaSKa )