Laporan : BANG SINFO I Editor : NANDANG
“Karena mereka yang menjadi garda terdepan pemberitaan dan selalu mengikuti kegiatan-kegiatan para pejabat karawang yang sudah positif Covid-19,” tuturnya
SINFONEWS I KARAWANG – DPC PDI Perjuangan Karawang menyalurkan bantuan untuk penanganan wabah virus Corona (Covid-19) yang tengah melanda Indonesia khususnya Kabupaten Karawang. Bantuan berupa alat kesehatan ( Alkes ) merupakan hibah dari anggota DPR RI Rieke Dyah Pitaloka ke RSUD Kabupaten Karawang.
Seperti yang disampaikan Ketua DPC PDI Perjuangan Karawang Taufik Ismail, S. Sos ini merupakan Gerakan PDIP Peduli dengan menyalurkan Alkes, bisa membantu meringankan beban pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta masyarakat yang tidak mampu untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Karawang
“Ini sumbangsih partai kami untuk membantu tenaga medis dalam menanggulangi Covid-19,” kata Ketua PDIP Karawang, Taufik Ismail.
Ditambahkannya bantuan alkes yang diberikan berupa bilik sterilisasi, masker dan rapid test. Ini adalah bentuk bakti PDI Perjuangan pada negara untuk menanggulangi penyebaran virus Corona ini, bahkan sebelumnya kader- kader PDIP lainnya sudah ada yang melakukan gerakan ini.
BACA JUGA : Fraksi PPP Berencana Baksos dan Sumbang APD ke RSUD Sumedang
“Semua bantuan ini difokuskan kepada RSUD untuk mencegah penularan Covid-19 lebih meluas,” ujarnya.
Ia mengatakan, diberikannya bantuan kepada RSUD Karawang karena RSUD Karawang adalah gerbang terakhir penanganan kasus Covid-19. pihaknya juga berharap rapid test dilakukan kepada sejumlah para pewarta media.
“Karena mereka yang menjadi garda terdepan pemberitaan dan selalu mengikuti kegiatan-kegiatan para pejabat karawang yang sudah positif Covid-19,” tuturnya
Anggota DPRD Kabupaten Karawang meminta pemerintah daerah agar terus meningkatkan aspek keamanan terhadap frontliner yang terlibat dalam penanganan Covid-19.
Memasuki tahap rapid test di sejumlah daerah, menurut Kang Pipik sapaan akrab Ketua DPC PDI Perjuangan ini, juga meningkatkan risiko terhadap para frontliner seperti tenaga medis, tim pengamanan, petugas rumah sakit dan sejumlah awak media
“Bisa dibayangkan semakin luasnya sasaran pemeriksaan, itu artinya semakin besar potensi bersinggungannya para frontliner ini dengan para suspect, orang dalam pengawasan atau pasien dalam pengawasan,” pungkas Kang Pipik. (***)