PURWAKARTA-Sinfonews.com
Para pemimpin pondok pesantren Purwakarta yang tergabung dalam Persatuan Ulama Purwakarta (PUP) mengeluarkan petisi penolakan terhadap pencalonan Dedi Mulyadi menjadi Gubernur Jawa Barat. Pasalnya dituding telah menistakan agama Islam.
Pimpinan Pondok Pesantren Al Islam dalam acara mudzakaroh siang tadi, Selasa (22/8), yang bertempat di Pondok Pesantren Darul Hikmah, Jalan Raya Sadang–Cibatu KM 12 Desa Karyamekar, Kecamatan Cibatu, Purwakarta juga dihadiri puluhan pemimpin pondok pesantren itu, acara mudzakaroh juga diikuti perwakilan pondok pesantren dari Bandung, Karawang, dan Subang
Dalam acara mudzakaroh, dibacakan petisi yang dibuat pada 17 Agustus itu, oleh KH Syah Alam Ridwan Al Fattah, Petisi dibuat sebagai bentuk kepedulian dan tanggungjawab ulama terhadap umat Islam.
Sementara isi dari petisi itu intinya berisi penolakan terhadap Dedi Mulyadi karena dituding telah menistakan agama Islam, selain itu juga terlampir delapan halaman lainnya yang diantaranya memuat struktur kepengurusan PUP, dan pernyataan ulama terkait patung.
KH Syah Alam Ridwan mengatakan, kepada Sinfonews.com rencananya petisi tersebut akan dilayangkan kepada pondok-pondok pesantren, partai-partai politik yang dimungkinkan mengusung Dedi Mulyadi, dan kepada para bakal calon GUbernur Jawa Barat.
“Petisi akan kami kirim secepatnya, sebelum Idul Adha, “Kita merasa wajib menyampaikan (petisi) ini kepada publik, karena kami diberi kemampuan nahyul munkar, yakni mencegah kemunkaran dengan kata-kata,” ujar KH Syah Alam Ridwan.
Dia mengatakan, petisi dibuat atas dasar kerisauan kalangan ulama atas sepak terjang Dedi Mulyadi, KH. Syah Alam Ridwan menambahkan, bahwa sebenarnya bukan dari kalangan ulama saja yang merasa risau,
“Misalnya, di kalangan birokrat dan pendidik pun sama. Hanya saja, mereka tak berani menyampaikannya kepada publik,” pungkasnya ( RyaSKa )