KARAWANG-Sinfonews.com
Pemerintah Kabupaten Karawang yang diduga gagal dalam memberdayakan simpan pinjam yang sudah diplot dalam Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan dinas Koperasi Kabupaten Karawang. Pasalnya sampai saat ini bank Mitra Bisnis Keluarga (MBK) atau lebih dikenal dengan sebutan ‘Bank Emok’, ternyata masih dipercaya masyarakat dalam segi peminjaman modal.
Wakil Bupati Karawang meminta kepada BJB Cabang Karawang agar dapat menurunkan suku bunga pinjaman untuk ASN dan guru dilingkungan Pemkab Karawang menjadi 6% sampai 8,5% per tahun.Terkait dengan hal tersebut diatas bertempat di Ruang Rapat Sekretaris Daerah, Gedung Singa Perbangsa, Karawang. Wakil Bupati Karawang H. Ahmad Zamakhsyari dengan didampingi Unsur Stakeholder Pemkab Karawang bersama Pimpinan Kepala Cabang BJB Karawang Arfandy baru-baru ini mengadakan rapat guna membahas permasalahan tersebut.
“BJB harus menjadi kompetitor bank emok. Pinjaman modal usaha untuk masyarakat gak usah gede-gede, cukup Rp 1-2 juta. Tetapi agunannya cukup dengan surat keterangan layak usaha dari desa,” pinta Kang Jimmy.
Sementara itu Pimpinan Cabang BJB Karawang Arfandi menjelaskan, sampai dengan 2017 ini, BJB sudah menjalankan program KCR dengan modal pinjaman Rp 1-50 juta. Yaitu dengan persyaratan foto copy KTP atau surat nikah, surat izin usaha dari desa, serta agunan 40 persen dari pinjaman.
“Tetapi usulan dari bapak tadi (kepada Kang Jimmy, red) soal pinjamannya cukup Rp 1-2 juta tanpa persyaratan agunan, tetap akan kita usulkan ke BJB pusat,” jelas Arfandi
Lanjutnya, permintaan ini sudah diajukan oleh BJB Karawang kepada BJB Pusat dan perlu melalui tahapan tahapan yang ada berlaku di system perbank kan. Oleh karenanya kami minta dukungan legalitas surat dari pemkab sebagai bahan pertimbangan usulan ke BJB pusat.
Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Asep Junaedi, menjelaskan, kira-kira ada 48 ribu pelaku usaha di Karawang, sekitar 300 pelaku usaha aktif yang mendapatkan pinjaman modal dengan syarat mudah tapi bukan dari BJB. Asep Junaedi berharap BJB dapat meringankan persyaratan agunan pinjaman modal usaha untuk masyarakat.
Dalam kesempatan rapat tersebut, Wakil Bupati juga menyinggung permasalah yang terjadi di kalangan masyarakat kecil Karawang khususnya yang berwirausaha dan yang baru ingin memulai wirausahanya dengan meminjam modal kepada bank emok (bank keliling) dengan suku bunga yang tinggi sehingga para pelaku usaha kecil ini terlilit oleh hutang bank emok tersebut.
Sementara, pihak BJB memberikan solusi untuk masyarakat Karawang yang ingin berwirausaha dalam bentuk menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR), dengan program yang di beri nama Kredit Cinta Rakyat (KCR) dengan bunga hingga 0,37% flat per bulan. Dengan program ini, nantinya akan membantu masyarakat Karawang dalam berwirausaha dan tidak lagi terjerat dengan rayuan bank emok (bank keliling). (RyASKa)