Pewarta : REDAKSI | Editor : RYAN S KAHMAN
“Bantuan itu diantaranya logistik, seperti makanan, selimut, perlengkapan kebersihan, perlengkapan bayi. Fasilitas peralatan bencana banjir itu sudah dipasang tenda pengungsi juga bantuan fasilitas perahu untuk yang terdampak,” ungkap Sekda Karawang H. Acep Jamhuri
KARAWANG | PEMERINTAH Kabupaten Karawang tidak tinggal diam dalam bencana banjir Karawang. Pemkab melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial (Dinsos) telah memberikan bantuan logistik kepada masyarakat korban terdampak banjir beberapa hari lalu.
“Bantuan itu diantaranya logistik, seperti makanan, selimut, perlengkapan kebersihan, perlengkapan bayi. Fasilitas peralatan bencana banjir itu sudah dipasang tenda pengungsi juga bantuan fasilitas perahu untuk yang terdampak,” ungkap Sekda Karawang H. Acep Jamhuri usai melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Bencana Hidrometeorologi di Aula Lantai 3 Gedung Singaperbangsa Karawang, Rabu (01/03) pagi.
Rakor tersebut dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Karawang, H. Acep Jamhuri diikuti oleh perwakilan Forkopimda, para Kepala OPD serta instansi vertikal.
Sekda menjelaskan, berbagai upaya akan dilakukan dalam penanganan penanggulangan bencana diantaranya yakni, penanganan luapan banjir lantaran kenaikan debit air di Sungai Cibeet, Citarum, Cikaranggelam, dan Ciherang.
BACA JUGA : Kawal Pangan Jelang Ramadhan, Ambu Anne Blusukan ke Pasar Leuwipanjang
Pada rakor tersebut, Sekda menegaskan pihaknya turut menghadirkan Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang telah membangun Waduk Cibeet dan Cijurey di Kabupaten Bogor sebagai salah satu upaya penanganan bencana banjir di wilayah Kabupaten Karawang yang terdampak.
“Bendungan tersebut sedang berproses, itu sebagai salah satu upaya antisipasi banjir yang berada di Karangligar dan Karawang Barat,” ucapnya.
Tidak hanya itu, dalam rakor tersebut pula Pemkab Karawang akan mencoba melakukan sejumlah penanganan, yang diantaranya yakni, penanganan luapan banjir lantaran kenaikan debit air di Sungai Cibeet, Citarum, Cikaranggelam, dan Ciherang.***