“Terpancar raut bahagia dari wajah para pensiunan Polri ini, karena mendapatkan pengalaman yang sangat berkesan saat meninggalkan Polres Purwakarta”
PURWAKARTA, SUASANA haru menyelimuti prosesi pelepasan empat personel Polres Purwakarta yang memasuki masa pensiun. Empat personel Polres Purwakarta yang wisuda ini tak bisa menyembunyikan kesedihannya, dianatranya Kompol Esa Yunirizal S.H, Aiptu Samsuri, Penda Murtiati, Pengda Tk I Suarni
Setelah melakukan upacara, penghormatan juga diberikan melalui prosesi pedang pora. Empat personel Polres Purwakarta yang terdiri dari 2 orang anggota polisi dan 2 orang PNS Polri .
Dengan rasa haru, beberapa kali personel Polres Purwakarta itu menyeka air mata yang mulai menetes setalah melihat upacara penghormatan ini. Beberapa anggota polisi yang memberikan penghormatan tak luput dari keharuan.
Setelah melewati prosesi pedang pora, para personel Polres Purwakarta yang pensiun ini kemudian diarak menggunakan delman.
“Ini tanda penghormatan kita, anggota Polres Purwakarta kepada para senior yang tahun ini selesai tugasnya di Polres Purwakarta. Kegiatan ini juga sebagai ucapan terima kasih dari kami atas pengabdian mereka selama bertugas,” ucap Kapolres Purwakarta AKBP. Matrius
Menurutnya purna tugas atau wisuda bagi anggota Polri ini artinya mereka adalah orang yang-orang berhasil melaksanakan tugasnya. Sehingga, perlu adanya kebanggaan bagi mereka saat wisuda ini.
“Mereka dulu kan saat dilantik jadi polisi ada upacara, sekarang juga begitu,”ungkap Matrius.
Satu per satu purnawirawaan Polri ini naik ke atas delman didampingi istrinya masing-masing. Mereka diarak mengelilingi Kota Purwakarta. Saat meninggalkan halaman Mapolres Purwakarta mereka juga mendapatkan penghormatan terakhirnya dari anggota Polres Purwakarta.
Kapolres menambahkan, pelepasan dilakukan dengan diarak menaiki delman untuk menghargai tradisi Sunda.
“Delman karena kendaraan khas Sunda adalah delman. Kami ingin melepas mereka dengan ciri khas kesundaan,” jelasnya.
Jadi seperti yang ketahui, lanjut Matrius, delman ini ada filosofinya, kendaraan tradisional yang digunakan masyarakat di zaman dulu, di zaman itu kendaraan tersebut tidak bisa digantikan dengan kendaraan lain karena memang melibatkan binatang kuda yang memang sudah dilatih dan sudah jinak serta melibatkan manusia.
“Jadi delman ini, ada interaksi antara dua makhluk Tuhan dan ini mengarahkan bahwa personel Polri pun harus sama seperti itu berinteraksi baik dengan masyarakatnya dan kembali bermasyarakat dengan masyarakat menyatu dengan masyarakat. Dan Karena delman adalah kendaraan budaya rakyat, mereka akan kembali ke rakyat,” kata Kapolres.
Terpancar raut bahagia dari wajah para pensiunan Polri ini, karena mendapatkan pengalaman yang sangat berkesan saat meninggalkan Polres Purwakarta.
Suwarni yang telah berdinas menjadi PNS Polri selama lebih dari 26 mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Kapolres yang menyempatkan acara seperti ini, membuat kami terharu. “Kami sangat berterima kasih, meskipun ditengah kesibukan bapak Kapolres masih menyempatkan untuk membuat acara seperti inilah, dan ini membuat kami merasa terharu dengan acara seperti ini. Walaupun kami sudah pensiun, kita tetep bersaudara dan diminta ataupun tidak kami akan senantiasa membantu Polri selama masih dibutuhkan,” ungkap Suwarni.
Laporan : RoedSINFO
Editor : Ryan S Kahman