KARAWANG-Sinfonews.com
Wakil Bupati, H. Ahmad Zamakhsyari (Kang Jimmy) disela-sela kegiatan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa perusahaan di Karawang saat disinggung awak media terkait pencemaran Barugbug, Kang Jimmy menjelaskan, persoalan pencemaran Bendungan Barugbug di Jatisari oleh limbah perusahaan hanya bisa diselesaikan oleh kebijakan 3 bupati bahkan ia sendiri juga akan meminta Bupati Karawang, dr. Cellica Nurrachadiana untuk segera berkoordinasi dengan Bupati Purwakarta dan Bupati Subang
“Saya minta ibu bupati untuk bekerja sama dengan Bupati Purwakarta dan Bupati Subang. Karena barugbug itu gak bakal selesai oleh Karawang,” ungkap Kang Jimmy, Rabu (09/08-2017 )
Pasalnya limbahnya kan kiriman dari Cilamaya, kiriman dari Purwakarta, kiriman dari Subang. Penyelesaian atas persoalan pencemaran Bendungan Barugbug butuh kesepakatan atau kebijakan dari 3 bupati, yang kemudian direkomendasikan ke Kementerian Lingkungan Hidup (LH) untuk dikeluarkan suatu kebijakan.
“Terkait ini seharusnya tiga Bupati untuk mengeluarkan kesepakatan, sehingga bakal muncul kebijakan ke tiga Bupati tersebut dikombain dengan kebijakan Kementerian LH,” kata Kang Jimmy.
Ketika disinggung mengenai sidak yang pernah dilakukan Gubernur Jawa Barat ke Bendungan Barugbug, Kang Jimmy terkesan masih terlihat menyangsikan atas kinerja gubernur tersebut.
“Gubernur mah dari dulu pak. Cuma turun-turun aja, gak ada ke sononya,” singkat Kang Jimmy,
Diberitkan, beberapa bulan ke belakang ini Bendungan Barugbug dikeluhkan para petani di Jatisari. Pasalnya salah satu faktor gagal panen para petani adalah tercemarnya air Barugbug yang digunakan para petani untuk bercocok tanam.
Bendungan Barugbug itu sendiri merupakan sumber mata air penting bagi kegiatan pertanian di Jatisari, yang mengalirkan air ke wilayah Desa Cirejag, Situduam, Balonggandu, Barugbug, Kalijati serta beberapa desa lainnya di Jatisari. ( Ryaska )