Laporan : BANG SINFO I Editor : RYAN S KAHMAN
“Penerapan Protokol Kesehatan ini sesuai dengan masukan beberapa pihak berkompeten seperti dokter, ahli mikrobiologi, maupun pihak Satgas Covid-19,” jelas Deden Sopian
SINFONEWS I KARAWANG-MUSYAWARAH Dearah ( Musda ) Dewan Koperasi Indonesia ( Dekopinda) Kabupaten Karawang periode 2020-2025 yang digelar di Hotel Brits Karawang, benar-benar menerapkan protokol kesehatan.
Seperti pantauan awak media sekitar 50 peserta dan panitia Musda melakukan Rapid Test yang dimulai sejak pukul 07.00 pagi dan selesai pukul 09.30 itu diikuti jajaran anggota Dekopinda Karawang dan panitia Musda
Rapid tes hanya dilakukan dalam waktu singkat untuk menjaga kondisi sampel yang diambil. Hasil Rapid Test akan keluar sebelum acara Musda di mulai. Petugas test berasal dari tim Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karawang
Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana Deden Sopian, SE mengatakan Rapid Test ini dilaksanakan sebagai bagian dari penerapan protokol kesehatan, sehingga Musda Dekopinda Kabupaten Karawang ini tidak menjadi cluster baru penyebaran Covid-19.
“Penerapan Protokol Kesehatan ini sesuai dengan masukan beberapa pihak berkompeten seperti dokter, ahli mikrobiologi, maupun pihak Satgas Covid-19,” jelas Deden Sopian, Minggu (07/02)
Lebih jauh dikatakan, kita terapkan standart kesehatan yang ketat, dengan mewajibkan semua peserta Musda mengikuti Rapid Test.
Dengan dilakukannya Rapid Test Deden Sopian pun memastikan, bahwa dalam pelaksanaan Musda Dekopinda Kabupaten Karawang sudah memenuhi protokol kesehatan secara ketat.
“Ini semata dilakukan agar para peserta dan panitia benar-benar bersih dan terbebas dari virus corona,” tambahnya
Deden Sopian menambahkan diharapkan Rapid Test ini bisa menjadi percontohan bagi organisasi lain yang ingin melaksanakan acara penting di masa Covid-19 ini.
Sementara itu, menurut petugas kesehatan dari Rumah Sakit Umum Daerah Karawang Dasep Suryana mengatakan Rapid test merupakan test untuk mengetahui positif/negatif-nya seseorang dari wabah virus korona, bukan mengetahui reaktif enggaknya pasien.
“Kalau ada yang positif, nanti akan diisolasi dulu, kalau positif terpaksa dia tidak bisa ikut musda,” pungkasnya. (***)