Scrool Untuk Membaca
banner 325x300
banner 970x250
Nasional

Pidato Anis Bawedan Gubernur DKI Jakarta Terpilih Menuai Kontroversi

9
×

Pidato Anis Bawedan Gubernur DKI Jakarta Terpilih Menuai Kontroversi

Sebarkan artikel ini
banner 300x250

JAKARTA –Sinfonews.com

Pidato perdana Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta mencantumkan kata-kata pribumi dan jadi kontroversi. Anies menjelaskan konteks pidato yang tengah ramai diperbincangkan di media sosial itu. Hal yang menjadi heboh di media sosial adalah bagian pernyataan Anies yang berbunyi “Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan. Kini telah merdeka, kini saatnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Jangan sampai Jakarta ini seperti yang dituliskan pepatah Madura. Itik telor, ayam singerimi. Itik yang bertelor, ayam yang mengerami”

Menurut pandangan  Ketua  Departemen Advokasi dan Pendampingan Hukum Ikatan Wartawan Online (IWO) NR. Icang Rahardian, SH bahwa Pidato Gubernur terpilih Anis Rasyid Baswedan di nilai kurang tepat dan terkesan selama ini masyarakat Jakarta Khususnya dan umumnya masyarakat Indonesia merasa tertindas.

“Semestinya Pak Anis tidak menyebutkan kata kata ‘Kita Semua Pribumi di tindas dan di kalahkan kini telah merdeka dan menjadi tuan rumah di negeri kita sendiri’,” tutur NR. Icang Rahardian,SH kepada awak media Selasa (17/10)

Berita Lainnya :  Jokowi Kunjungi Muara Gembong Kabupaten Bekasi

Menurut Ketua Departemen Advokasi Dan Pendampingan Hukum IWO, seharusnya Pak Anis berpidato secara negarawan bukan mengkelompokan dan itu sangat berpotensi memecah belah Kesatuan dan Persatuan.

“Masalahnya dengan adanya bahasa seperti itu seolah ada pengelompokan, sehingga akan menimbulkan perpecahan,” jelasnya.

Lebih jauh Icang Rahardian, menjelaskan bahwa dirinya pernah membaca membaca surat edaran atau apalah bentuk nya di keluarkan tanggal 16 September 1998 oleh Presiden  Bachrudin Jusuf Habibie, Dalam isi surat tersebut diantaranya tertulis menghentikan penggunaan istilah Pribumi dan non pribumi dalam semua perumusan dan penyelenggaraan kebijakan, perencanaan program, ataupun pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pemerintah.

“Dalam hal ini pidato Gubernur Jakarta terpilih ini melanggar apa yang dikeluarkan Presiden RI Ke III, BJ. Habibie,” tandas Ketua Departemen Advokasi dan Pendampingan Hukum IWO

Lebig jauh Icang berharap Gubernur Jakarta yang baru saja dilantik Presiden Jokowi perlu meluruskan agar tidak erjadi perpecahan bangsa ini. Pasalnya Jakarta adalah Ibu Kota Negara artinya kata-kata Gubernur sudah mewakili sepertiganya rakyat Indonesia.

Berita Lainnya :  Jelang Pemilu 2024, Megawati Sampaikan Pidato “Suara Hati Nurani”

“Jangan salah lho,…Jakarta kan Ibu Kota Negara, kata-kata yang dikeluarkan Gubernurnya mewakili sepertiga dari rakyat Indonesia,” pungkasnya (***)

 

banner 1000x300
banner 1000x300