KARAWANG-Sinfonews.com
Pesta Demokrasi dalam Pilgub 2018, walaupun memang masih jauh untuk di prediksi siapa yang akan menjadi Jabar I dan II pada Tahun 2018 ke depan. Namun perhelatan itu mulai ramai diperbincangkan publik di Kota Pangkal Perjuangan ini. Munculnya sosok Dedi Mulyadi akan meramaikan bursa bakal calon Jabar I yang konon katanya akan berpasangan dengan Sekertaris DPD PDIP Jawa Barat, Abby Yuhana, tak luput nama Ridwan Kamilpun mulai ramai diperbincangkan oleh public di Karawang, bahkan baligho terpantau ramai menghiasa di beberapa penjuru Kota Pangkal Perjuangan ini.
PKB salah satu partai politik yang Berjaya dan berkuasa di Kabupaten Karawang setelah dalam perhelatan Pilbup 2015 menghantarkan kadernya terbaiknya H. Ahmad Zamaksyari, S.Ag menjadi Wakil Bupati yang berpasangan dengan dr. Cellica Nurcahdiana kader dari Partai Demokrat.
Dikabarkan keberhasilan Cellica-Jimmy dalam pilkada 2015 yang lalu tidak lepas peran konsolidasi Dedi Mulyadi di Karawang. Sehingga PKB dan Demokrat itu sebagai parpol yang memilki hutang jasa politik terhadap Dedi Mulyadi.
Permasalahan yang muncul saat ini pada perhelatan Pilgub 2018, bahwa PKB dan demokrat menjadi lawan politiknya Dedi Mulyadi, pertanyaannya apakah kedua parpol tersebut bisa dikatakan sebagai “kacang lupa kulitnya”.
Aab Abdurrahman, sekertaris PKB Karawang mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu putusan dari DPW PKB, sementara yang dirinya ketahui melalui media massa kabarnya jika partai PKB akan berkoalisi dengan Kang Emil.
“Itupun saya mengetahui dari media massa bahwa partai kami berkoalisi dengan Kang Emil,” tutur Aab, saat di temui pada acara rapat pleno Minggu (04/09)
Ketika disinggung bahwa PKB disebut partai politik “kacang lupa kulitnya” terhadap Dedi Mulyadi,
Sekertaris PKB ini menjelaskan istilah tersebut tidak bisa berlaku dalam setiap momentum perhelatan politik.
“Ini kan keputusan partai bukan pribadi Kang Jimmy. Hubungan Kang Jimmy dengan Kang Dedi itu kan secara person.,” jelasnya
Aab menambahkan sebagai orang partai harus menghormati keputusan partai. Artinya kita harus satu intruksi.
Belum munculnya SK DPW PKB Jawa Barat secara resmi dukungan PKB untuk pencalonan Ridwan Kamil memang belum final, yang pasti parpolnya akan mengamankan minimal 60 suara dari jumlah suara PKB di Karawang untuk dukungan calon Gubernur Jawa Barat yang akan diusung partainya.
“Saat ini kami anggap putusan DPW belum final, selama SK belum keluar. Yang jelas yang sudah rame peta koalisi pilgub itu ya Kang Emil dengan Mas Huda. Minimal 60 persen suara PKB Karawang akan kita amankan. Selebihnya partai koalisi lain,” pungkas Aab (RyaSKa)