BANDUNG-Sinfonews.com
Pesta Demokrasi Pemilihan Kepala Desa Serentak akan di laksanakan pada tanggal 15 oktober 2017. Seperti halnya di Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, tiga desa yang akan melaksanakan pilkades diantaranya Desa Rancaekek Kulon, Desa Nanjung Mekar dan Desa Bojongsalam.
Dari lima desa yang akan melaksanakan pilkades, sebanyak 12 calon kepala desa akan bertarung, menjadi nomor satu di desanya masing-masing.
Keinginan masyarakat atau animo masyarakat untuk menjadi kepala desa kian hari kian meningkat, apalagi ditopang dengan sumber anggaran Dana Desa yang besar dan akan meningkat setiap tahunnya.
Besarnya anggaran desa, menuntut calon kepala desa harus memiliki visi dan misi yang jelas dalam membangun desanya. Seperti diakui Yuyung Indracahya, calon Kepala Desa Rancaekek Kulon Kecamatan Rancaekek yang bertekad meningkatkan ekonomi rakyat agar dapat berdaya saing.
Yuyung mengaku, apabila dirinya menjadi kepala desa, akan membenahi pelayanan masyarakat desa yang bersih dari segala bentuk pungutan pembuatan KK KTP, dan akta kelahiran dan adminiatrasi kependudukan lainnya.
Sementara untuk progran ekternal, lebih kepada pembangunan SDM masyarakatnya agar punya keahlian/ ketrampilan yang kemudian bisa di dorong oleh pelaku mitra usaha atau Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).
“Kalau kita bicara peningkatan IPM Desa Rancaekek Kulon, sektor Daya Beli masyarakat kami yang belum tergali,” ungkap Yuyung.
Padahal potensi desa Rancaekek Kulon sering dengan perkembangan pun sudah bergeser, yang dulunya sebagian besar masyarakatnya agraris kini lebih kepada industri dan perdagangan.
“Seiring dengan perkembangan waktu dulu masyarakat ekonominya ditopang dari sektor pertanian. Mungkin sekarang lebih ke home industri dan perdagangan,” katanya.
Yuyung sangat mengenal masyarakat desa Rancaekek kulon, sebab pernah menjadi ketua BPD rancaekek kulon., kepala dusun 1 (kadus1) rck kulon smpai skrg. “Sedangkan di organisasi saya masih mengemban amanah sebagai ketua ikatan pekerja sosial masyarakat (IPSM KAB. BANDUNG) yg di bidani oleh dinsos,” tegasnya.
Untuk Rancaekek Kulon ia memiliki gagasan dari pemecahan persoalan diantaranya masih banyaknya jumlah penduduk yang mendapatkan rastra (beras sejahtera). Artinya begitu banyak pekerjaan rumah yang harus di kerjakan. Sektor peronjakan perekonomian masyarakat harus ditingkatkan dengan cara pemanfaatan SDM dan SDA yang ada.
“Masyarakat harus punya keahlian/ketrampilan kemudian di dukung permodalannya. Ini bisa di harapkan nantinya daya beli masyarakat dapat meningkat,” katanya.
Di sektor pendidikan.,Yuyung akan lebih mengedepankan pendidikan informal nya, keberadaan PAUD, MADRASAH ini harus mendapat perhatian karena sebagai penunjang pembentukan akhlak anak.
Di sektor kesehatan., msh adanya jaminan sosial yang belum tersentuh oleh yang berhak., terutama bpjs pra sejahtera. Ini tentu harus diajukan kembali sesuai dengan data yang terdapat di dalam PBDT ( pemutakhiran basis data terpadu) yang di keluarkan oleh pemerintah.
“Kesehatan sanitasi lingkungan juga harus diperbaiki., rancaekek kulon harus sudah mempunyai tempat pembuangan sampah yang memadai dan terkelola dengan baik. Ideal nya satu tmpat utk satu dusun (kewilayahan)”, gagas Yuyung.
Sementara itu, Agus Sungkawa Ketua BPD, harapan nya mendapatkan satu kepala desa yang lebih bijaksana dan bisa megangkat potensi di rancaekek kulon.
Potensi rancaekek kulon dalam bidang kesenian, pengelolaan sampah, saya perkirakan kalau berjalan didukung kades yang baik dan benar, Rancaekek Kulon dapat bebas sampah 2020. (Red/And)