Scrool Untuk Membaca
banner 325x300
banner 970x250
Jawa Tengah

Polres Bantul Sita 30 Kilogram Bahan Mercon

17
×

Polres Bantul Sita 30 Kilogram Bahan Mercon

Sebarkan artikel ini
Bahan baku petasan@2024SINFONEWS.com
Bahan baku petasan@2024SINFONEWS.com
banner 300x250

SINFONEWS.com, BANTUL | POLRES Bantul, menyita sebanyak 30 kilogram bahan baku petasan dalam razia yang digelar pada Rabu (27/3) untuk menciptakan situasi kondusif selama bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah kali ini.

Menurut Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, puluhan kilogram bahan baku petasan itu disita dari empat lokasi berbeda.

“Kita juga berhasil amankan tiga pelaku, saat ini ketiganya sedang kami periksa secara intensif,” kata Jeffry, Kamis 28 Maret 2024.

Ia menuturkan, pengungkapan kasus puluhan kilogram bahan baku petasan itu merupakan tindak lanjut atas kejadian bubuk petasan yang meledak di Pandak, Bantul beberapa waktu lalu yang menyebabkan 4 korban luka-luka.

Berita Lainnya :  KKKS Pertamina EP (PEP) Limau Field Gelar Sosialisasi dan Syukuran Tajak Sumur Pengeboran KRG PB-1 di Desa Rambang Senuling

Awalnya anggota Satuan Reskrim Polres Bantul menangkap NM (22) warga Pandak, Bantul. Dari tangan NM, petugas berhasil menyita 3 kilogram bubuk mercon dan 1 buah mercon ukuran besar dengan panjang 40 cm.

Petugas juga mengamankan S (21) warga Jetis Bantul dengan barang bukti 1 kilogram bubuk mercon.

“Dihadapan petugas, S mengaku bila dirinya menjual serbuk bahan petasan,” jelas Jeffry.

Selanjutnya, petugas juga mengamankan MAP (22) warga Pandak, Bantul. Saat dilakukan penggeledahan di rumah MAP, petugas mendapati  serbuk bahan petasan sebanyak 5 kilogram bubuk mercon.

Setelah dilakukan penyelidikan, MAP mengaku bahwa bahan baku petasan tersebut ia peroleh dari AY, yang juga warga Pandak, Bantul.

“Kami lalu melakukan penyelidikan ke rumah AY dan ditemukan 21 kilogram bubuk mercon, namun saat digeledah, AY tidak sedang berada di rumah,” ujar Jeffry.

Berita Lainnya :  Ganjar Pranowo, Prabowo Hingga Heppy Trenggono Muncul di Musra XVI Yogyakarta

Saat ini, petugas sedang memburu keberadaan AY.

Jeffry lebih lanjut menjelaskan, ancaman penggunaan bahan peledak tergolong berat. Hal itu sesuai dengan Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951.

“Barang siapa dengan sengaja memasukkan ke Indonesia, yang menggunakan, membawa, menyimpan, dan yang membuat terkait dengan bahan peledak ancamannya hukuman mati, seumur hidup, dan maksimal 20 tahun. Jadi tolong masyarakat untuk tahu tentang undang-undang tersebut,” katanya.

banner 1000x300
banner 1000x300