BANDUNG – SinfoNews.Com
Pendidikan menjadi penting karena pendidikan menjadi dasar kemajuan SDM warga Jabar.
Pasangan Deddy-Dedi berusaha memaksimalkan program prioritasnya dalam membangun Jawa Barat. Di antara programnya tersebut adalah mewujudkan sumber daya manusia Jawa Barat, yang berkualitas, unggul dan berkarakter.
Hal tersebut diungkapkan Calon Gubernur Jabar, Deddy Mizwar, saat pembukaan debat Pilkada Jabar. Di Ballroom Grand Sudirman, di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bandung pada Jumat 22 Juni 2018.
Pria yang akrab disapa Demiz, ini pun menjelaskan dibutuhkan beberapa faktor pendukung untuk mewujudkan hal ini.
“Kita harus meningkatkan infrastruktur pendidikan. Baik dari SD, SMP hingga SMA,” katanya.
Pendidikan menjadi penting menurut Demiz, karena pendidikan menjadi dasar kemajuan SDM warga Jabar.
“Kita akan wacanakan untuk membangun beberapa sekolah baru. Karena masih banyak wilayah di kecamatan yang tak memiliki sekolah. Baik tingkat SMP maupun SMA,” katanya.
Demiz juga berjanji akan menciptakan banyak lapangan kerja. Namun tentunya dibutuhkan sumber daya yang baik tadi.
“Sehingga warga Jabar yang memiliki usia produktif bisa bekerja dengan baik,” katanya.
Sementara di tempat yang sama, Calon Wakil Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi menjelaskan tentang kesehatan di Jawa Barat. Beberapa ide pun diungkapkannya.
“Untuk menciptakan warga Jabar yang sehat, perlu asupan gizi yang baik. Selain itu keadaan alam yang asri pun bisa mendukung kesehatan warga Jabar,” katanya.
Dedi pun berjanji untuk mendorong pelayanan publik pada bidang kesehatan, di antaranya dengan membangun rumah sakit baru. Rumah sakit ini adalah sebagai pendukung rumah sakit hasan sadikin di Bandung.
“Kita akan bangun rumah sakit baru di 4 wilayah karesidenan. Sehingga warga yang harus dirujuk ke RSHS bisa pergi ke RS yang lebih dekat. Bahkan bisa membantu pula mengurangi antrean panjang yang ada di RSHS,” katanya.
Saat ditanya oleh panelis pun mengenai pengalaman pribadinya dalam bidang pendidikan kesehatan, Dedi tidak terlihat ragu menjawab. Hal ini karena selama ini aplikasi perbaikan dalam bidang pendidikan dan kesehatan sudah dilaksanakannya.
“Di sekolah-sekolah di tempat saya tidak memperbolehkan jajan di luar. Tetapi membawa makanan dari rumah yang dibuat oleh Ibunya. Sehingga ibu pun akan memberikan asupan gizi yang terbaik bagi anak-anaknya,” katanya.
Selain itu dengan cara demikian, para siswa akan bisa membagi makanan yang dibekalnya tersebut.
“Akan ada siswa yang membawa ikan asin ditukar dengan daging. Jadi mereka belajar cara berbagi terhadap sesama,” katanya seraya menambahkan biaya pendidikan pun harus gratis.
Pada sektor kesehatan, pembangunan infrastruktur rumah pun menjadi pendukung. Hal ini karena dengan cakupan oksigen yang baik dan kebersihan akan mendukung terjaganya kesehatan.
Selain itu untuk para warga yang sakit, pemerintahan yang sebelumnya dipimpin Dedi, menyediakan mobil bagi warganya. Bahkan pasien akan disambut langsung di rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta.
“Semuanya dibiayai pemerintah gratis,” katanya.
Bahkan sistem pembayaran dokter pun dibuat terbalik yaitu jika di wilayahnya banyak yang sakit pembayarannya sedikit. Sedangkan jika warganya sehat gajinya akan ditambah.
Menjelaskan tentang perempuan, Dedi pun mengimbau kepada para pejabat untuk berkomitmen untuk tidak berpoligami. Karena malu ada di luar sana banyak Ibu-ibu tangguh yang berjuang sekuat tenaga di kehidupannya.#Nien