Scrool Untuk Membaca
banner 325x300
banner 970x250
Jawa Barat

Program “Gempungan”, Cara Pemkab Purwakarta Jalin Tali Kasih untuk Warga

2
×

Program “Gempungan”, Cara Pemkab Purwakarta Jalin Tali Kasih untuk Warga

Sebarkan artikel ini
banner 300x250

Laporan : RUDI RUSYANA  I  Editor : RYAN S KAHMAN

“Manfaat kegiatan “Gempungan” sudah dirasakan oleh masyarakat Purwakarta. Ria Alfiani (26) misalnya, merasa terbantu berkat program pemerintah tersebut”

PURWAKARTA-SEJAK  15 Tahun lalu, Pemerintah Kabupaten Purwakarta memiliki program unggulan dalam peningkatan pelayanan publik. Program bernama “Gempungan” tersebut bahkan sudah dianggap tradisi oleh masyarakat di wilayah itu.

Belakangan, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menginovasikan program itu agar memiliki ceruk efektivitas lebih lebar. Yakni, selain pelayanan publik, agenda mingguan tersebut juga berisi kegiatan bertema “Tali Kasih untuk Warga”.

Seperti yang tampak di Desa Wanawali, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta pada Rabu (11/03). Pemerintah Kabupaten Purwakarta menyediakan bantuan beras bagi warga yang tidak mampu di desa tersebut. Selain itu, paket telur dan susu pun turut dibagikan untuk warga yang membutuhkan.

“Kita rutinkan, saya malah lupa lagi ini titik yang ke berapa. Akan tetapi, dalam setiap minggu yakni setiap Hari Rabu, kita berikan bantuan beras, telur dan susu bagi warga. Orientasinya, warga Purwakarta harus terbebas dari stunting. Angka stunting kita tergolong kecil. Tentu, target Purwakarta zero stunting kita terus upayakan,” kata Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika di lokasi kegiatan.

Berita Lainnya :  Pemkab Karawang Peringati Hari Ibu, Hari KSN, dan Hari Disabilitas Internasional

Berdasarkan keterangan Anne, dalam setiap bulan terhitung sebanyak 36 ton beras dan 10 ton yang dibagikan untuk warga. Tak ketinggalan puluhan ribu paket susu siap minum pun termasuk dalam skema bantuan gratis itu.

“Kebutuhan minum susu anak-anak Purwakarta harus terpenuhi. Kali ini bersifat stimulus, sebelum nanti kita siapkan program yang sifatnya berkelanjutan. Intinya, mereka harus tumbuh menjadi anak-anak istimewa,” ujarnya.

Tetap Berorientasi Pelayanan

Meski begitu, tambah Anne, pelayanan publik tetap menjadi fokus utama kebijakan dirinya lima tahun ke depan. Setelah kemarin menandatangani MoU Mal Pelayanan Publik, dia juga berharap kegiatan Gempungan menyumbangkan percepatan layanan birokrasi.

“Ujung tombaknya nanti dua, Mal Pelayanan Publik dan Gempungan ini. Jadi, tidak ada alasan, tidak ada celah berkelit bagi para birokrat untuk tidak melayani masyarakat. Gempungan punya 11 layanan utama. Mal Pelayanan publik lebih lagi. Satu bersifat top down, satu lagi bersifat bottom up,” ujarnya.

Berita Lainnya :  Satgas TMMD Ke 100 Ditempatkan Di Rumah Warga

Manfaat kegiatan “Gempungan” sudah dirasakan oleh masyarakat Purwakarta. Ria Alfiani (26) misalnya, merasa terbantu berkat program pemerintah tersebut. Menurut dia, dirinya tidak perlu lelah mengantre di loket pelayananan kependudukan untuk mendapatkan dokumen yang dia perlukan.

“Tadi ikutan di sini. Alhamdulillah, gak lama kok. Kami selaku warga dilayani dengan baik,” katanya. (***)

banner 1000x300
banner 1000x300