Pewarta : BANG SINFO | Editor : RYAN S KAHMAN
“Oleh sebab itu, saya menekankan kepada Pengguna Anggaran (PA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), agar segera mengevaluasi Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK). Karena tidak fair, kalau hanya menyoal penyedia jasa saja. Adanya dugaan ketidak sesuaian spek besi ini, karena diduga adanya kesempatan dari abainya jajaran PPTK pada Bidang Jalan dan Jembatan,” tandasnya
KARAWANG | KEGIATAN proyek Peningkatan Jalan Turi – Kalen Kalong, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, dengan volume Panjang 1.309M’ dan Lebar 5 M’ dengan Pagu Anggaran Rp 2.700.948.000,00 sedang menjadi sorotan banyak pihak.
Pasalnya, proyek dari hasil lelang melalui sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) tersebut diduga menggunakan besi douwel bekas pakai? Karena secara kasat mata dan sepintas saja, itu terlihat dengan jelas kondisinya, diduga bukan besi baru dari pabrik.
Menyikapi perihal tersebut, Wakil Ketua Laskar Merah Putih Markas Daerah Jawa Barat (LMP Mada Jabar), Andri Kurniawan pada saat diminta respon dan pendapatnya oleh kalangan awak media mengatakan, untuk sampai saat ini saya belum melihatnya secara langsung. Namun sepintas dari photo yang beredar dimedia, itu bukan lagi berkarat. Tapi patut diduga korosi.
“Hanya saja saya memiliki keyakinan atas kecurigaan rekan – rekan awak media yang melihat secara langsung kondisi besi tersebut ke lokasi kegiatan proyek. Tidak mungkin mempertanyakan, jika memang kondisinya tidak parah,” Wakil Ketua Mada Jabar Andri Kurniawan, Sabtu 23 September 2023.
Lebih lanjut Andri menjelaskan, bicara mengenai besi untuk kebutuhan konstruksi berupa cakar ayam, hebel dan lain sebagainya. Kebetulan saya sedikit mengerti, karena sampai saat ini, saya juga masih menekuni usaha tersebut, bahkan sejak Tahun 2008, yang produksinya berada di Desa Jatimulya, Kecamatan Pedes.
“Selain memproduksi bahan material untuk konstruksi dari besi baru. Saya juga kerap kali belanja besi bongkaran yang sudah sedikit korosi, tapi tentu harga jual dari hasil produksinya juga berbeda dengan bahan besi yang baru dari pabrikan,” urainya.
BACA JUGA : Ketua umum JNK Dukung Langkah Ganjar Majukan Pendidikan di Indonesia
Jadi jelas Andri, sedikit banyaknya bisa membedakan mana besi baru dari pabrik dan mana besi dari hasil daur ulang. Meski ada alasan berubah warna dan berkaratnya karena terkena air, jika besi baru dari pabrik kondisinya tidak mungkin separah itu. Sebab yang namanya berkarat, hanya menguning. Bukan korosi.
“Oleh sebab itu, saya menekankan kepada Pengguna Anggaran (PA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), agar segera mengevaluasi Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK). Karena tidak fair, kalau hanya menyoal penyedia jasa saja. Adanya dugaan ketidak sesuaian spek besi ini, karena diduga adanya kesempatan dari abainya jajaran PPTK pada Bidang Jalan dan Jembatan,” tandasnya
Diakhir statementnya, Andri menegaskan, bila perlu, ganti saja sekalian PPTK Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karawang.
“Sebab, jangan sampai kinerja PA dan PPK yang sudah baik, akibat kinerja PPTK yang tidak teliti, sehingga jadi sorotan,” tandasnya. ***