Scrool Untuk Membaca
banner 325x300
banner 970x250
Jawa Barat

PT. Organik RDF Pratama Bersama DLHK Karawang Targetkan Atasi Sampah Mulai Desember 2019

136
×

PT. Organik RDF Pratama Bersama DLHK Karawang Targetkan Atasi Sampah Mulai Desember 2019

Sebarkan artikel ini
banner 325x300

Laporan : BangSINFO  I  Editor : Ryan S Kahman

“Konyol dong kalau kami tidak serius, sebab alat produksi serta perangkat untuk produksi yang nantinya di bawa dan di tempatkan pada lokasi TPAS Jalupang, itu bukan persoalan mudah, alat serta perangkanya pun harganya sangat mahal,” ucap Mr. Jacon

KARAWANG, SINFONEWS.com-MENJAWAB pertanyaan serta keraguan masyarakat terkait komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang dengan pihak swasta yang akan mengatasi permasalahan sampah, dengan merubah sampah rumah tangga di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Jalupang menjadi bahan bakar alternatif Refuse Derived Fuel (RDF) tidak hanya di tanggapi langsung oleh perwakilan Direksi PT. Organik RDF Pratama.

banner 325x300

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang melalui Dinas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membidangi persampahan ikut menjawab, bahkan dengan langkah konkret. DLHK Karawang,  pada Rabu 13 November 2019 langsung menggelar rapat persiapan pelaksanaan teknis dengan PT. Organik RDF Pratama.

Kepala Dinas LHK Karawang, H. Wawan Setiwan NK. SE, MM pada kesempatan rapat tersebut menegaskan, progres proyek yang tidak memakan biaya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ini harus segera terealisasi. Maksimal Desember 2019 sudah mulai start awal progres.

“Target kita bukan hanya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) saja. Melainkan untuk menyelesaikan masalah persampahan di Karawang, walau pun memang sebelum adanya innovasi RDF juga, saya bersama Bidang Kebersihan terus berupaya keras untuk menyelesaikan masalah sampah,” jelas Kepala Dinas alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) ini.

Menurutnya, masalah sampah tidak akan selesai jika hanya di angkut dan di tumpuk menjadi gunungan sampah di TPAS Jalupang, sebab kapasitas tempatnya pun terbatas, lama kelamaan akan overload juga.

Baca juga Roti Bakar Waroeng Si Gundul Kehadirannya di Kota Bogor Kini Menginjak Usia Lima Tahun

“Maka dari itu, saya sangat bersyukur sekali ketika ada pihak swasta yang siap mengelola dan memproduksi sampah di TPAS Jalupang menjadi RDF. Artinya, setiap sampah yang masuk ke TPAS Jalupang akan habis dengan di produksi menjadi RDF,” ujarnya.

Hal serupa ditempat yang sama disampaikan, Direksi PT. Organik RDF Pratama, Asep Nugraha mengatakan kesanggupannya terkait atensi Kadis LHK Karawang.

“Pada prinsipnya kami sangat siap kapan pun untuk start awal running prgores fisik project ini. Tidak ada sedikit pun keraguan kami untuk memulai ini, sejak hampir 2 Tahun terakhir kami sudah merunning tahapan demi tahapan, yang pada akhirnya kemarin sudah melangkah ke Kerangka Acuan Kerja (KAK) sebagai bahan untuk Perjanjian Kerja Sama (PKS),” tutur Asep Nugraha

Sementara Manager Senior, Mr. Jacon Kochukutty saat di tanya terkait kesiapan keuangan serta apa kah setelah RDF di pergunakan akan menghasilkan residu atau sampah lagi. Menurut Mr. Jacon soal kesiapan modal, kami sudah sangat ready. Kalau tidak ready, buat apa kami intensif dan konsisten mengikuti tahapan – tahapan proses dari awal.

“Konyol dong kalau kami tidak serius, sebab alat produksi serta perangkat untuk produksi yang nantinya di bawa dan di tempatkan pada lokasi TPAS Jalupang, itu bukan persoalan mudah, alat serta perangkanya pun harganya sangat mahal,” ucap Mr. Jacon

Sementara itu terkait masalah ada tidaknya residu yang di hasilkan pasca RDF di pergunakan? Tentu itu ada.

“Namun residu dari hasil pemakaian RDF sangat kecil sekali, hanya 3 sampai 5%, dan itu tidak bahaya, bukan juga kategori limbah,” tutupnya. (***)

Print Friendly, PDF & Email
banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *