Penulis :REDAKSI. I Editor : NANDANG
“Warga perumahan mengaku pasrah, tempat tinggalnya kerap kebanjiran setuap musim penghujan, dampak luapan sungai Cilamaya, karena tidak ada solusi dari pemerintah daerah maupun pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) ,dalam mengurangi dampak luapan sungai Cilamaya.”
KARAWANG – BANJIR kembali merendam Perumahan Pratama Permai di Desa Tegalwaru, Kecamatan Cilamaya Wetan, sekitar 304 kepala keluarga. Banjir akibat luapan sungai Cilanaya, sudah yang ketiga kalinya dalam dua bulan terakhir Warga sudah biasa menjadi langganan banjir langsung keluar rumah sebelum air naik .
Rini (35) warga perumahan Blok C2 mengatakan banjir saat ini, sudah yang yang ketiga kali selama dua bulan terkahir akibat luapan sungai Cilamaya. Ketinggian air bervariasi, mulai dari selutut orang dewasa hingga satu meter.
“Banjir kali ini sudah yang ketiga kalinya dalam dua bulan terakhir, ” kata Rini, Kamis (06/02.
Warga perumahan mengaku pasrah, tempat tinggalnya kerap kebanjiran setuap musim penghujan, dampak luapan sungai Cilamaya, karena tidak ada solusi dari pemerintah daerah maupun pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) ,dalam mengurangi dampak luapan sungai Cilamaya.
“Pasarah saja, selama tinggal 5 tahun lalu, setiap musim penghujan pasti kebanjiran,” kara Edi, warga Blok B1.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang , Yasin mengatakan banjir kali ini sudah ada lima titik yang berada di 4 kecamatan, yaitu Kecanatan Jatisari, Tirtamulya, Banyusari dan Cilamaya Kulon dampak luapan sungai Cilamaya dan sungai Ciherang.
“Ada lima titik yang dilanda banjir, tersebar di 4 kecamatan,” kata Yasin.
Dia mengaskan banjir paling parah ada di Perum Pratana Permai, sekitar 966 jiwa terdampak banjir setinggi dads orang dewasa. Pihak telah mengirim perahu karet untuk mengevakuasi warga yang masih bertahan di rumah masing-masing untuk mengungsi.
“Kita sudah siapkan dua titik pengungsian bagi korban banjir Cilamaya, yaitu Majlis Talim dan Kantor Kecamatan,”
tegasnya. (***)