Pewarta : NINA SUSANTI | Editor : RYAN S KAHMAN
“Nyaris hampir disemua Bidang OPD teknis anggaran reguler pembangunan menyusut drastis, yang tetap masih utuh hanya ploting anggaran untuk Pokok Pikiran (Pokir) anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) saja. Karena memang tidak terrefocusing,” tandasnya
KARAWANG | PANDEMIK Corona Virus Disease (Covid – 19) belum berakhir, bahkan dalam kurun waktu terakhir ini terus mengalami peningkatan signifikan. Berbagai macam klaster terjadi, baik secara Nasional mau pun lokal Kabupaten Karawang. Secara bertahap, 30 Kecamatan sudah menjadi zona merah, yang artinya sudah sangat darurat.
Tentu hal tersebut semakin membuat repot Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, semua rumah sakit sudah mengalami overload dan tidak dapat lagi menampung pasien yang terpapar wabah virus corona. Sehingga Pemkab Karawang memutuskan kembali untuk menyewa hotel agar dapat menampung pasien sebagai tempat isolasi.
Semua tak terlepas dari beban anggaran. Rencana refocusing atau pergeseran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sudah mulai dipersiapkan oleh Pemkab Karawang, kemungkinan besar rencana pembangunan atau lanjutan pembangunan yang sempat tertunda akan kembali terjadi.
Pemerhati politik dan pemerintahan, Andri Kurniawan berpendapat, bahwa kesehatan serta keselamatan manusia memang harus menjadi prioritas utama Pemerintah, apa pun caranya harus dilakukan.
“Selain antisipasi dengan terus mensosialisasikan pencegahan, upaya pengobatan bagi yang sudah terinfeksi juga sangat perlu, agar tidak menjadi carrier atau pembawa, sehingga menularkan kepada yang lainnya,” terang Andri, Sabtu, (19/06).
Tetapi, aktivis yang sangat aktif menyikapi berbagai macam persoalan ini juga mengingatkan Pemkab Karawang, agar tidak terlalu banyak memangkas anggaran yang diperuntukkan pembangunan.
Dikatakannya, refocusing atau pergeseran anggaran memang sangat perlu, tetapi jangan sampai mengganggu anggaran untuk pembangunan infrastruktur! Jalan masih banyak yang rusak, begitu juga drainase atau saluran air, banyak yang tersumbat, ketika hujan sebentar saja jalan langsung banjir, termasuk kebutuhan pembangunan jembatan yang juga dibutuhkan oleh masyarakat sebagai sarana penunjang transportasi penyambung irigasi atau sungai.
BACA JUGA :
Kota Kembang Siaga I, Ini Daftar 10 Kecamatan dengan Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi di Bandung
“Belum lagi pembangunan pembangunan yang sempat tertunda, jangan sampai berpredikat mangkrak,”kata Andri
Sekarang tambah Andri tinggal jelinya Pemerintah dalam mencari solusi anggaran untuk penanggulangan Pandemik Covid – 19 yang kembali mewabah. Dari sekian banyak Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kan bisa terlihat antara anggaran prioritas pembangunan dan anggaran seremonial. “Pangkas saja anggaran OPD yang banyak seremonialnya. Bila perlu kurangi secara drastis biaya Makan Minum (Mamin) dan perjalanan dinas,” tegasnya.
Masalahnya jelas Andri, dari ploting awal anggaran untuk pembangunan, sudah banyak sekali yang terrefocusing.
“Nyaris hampir disemua Bidang OPD teknis anggaran reguler pembangunan menyusut drastis, yang tetap masih utuh hanya ploting anggaran untuk Pokok Pikiran (Pokir) anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) saja. Karena memang tidak terrefocusing,” tandasnya
Menurutnya, Infrastruktur tidak kalah penting sebab untuk menunjang jalannya roda perekonomian, kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya dibutuhkan infrastruktur yang baik dan layak. Pada prinsipnya, masyarakat sangat setuju dan mendukung upaya Pemerintah dalam penanggulangan wabah virus corona dengan adanya refocusing anggaran.
“Tetapi fokus saja pada anggaran – anggaran seremonial, karena yang seperti itu tidak dapat dirasakan langsung oleh rakyat. Kalau Pemkab Karawang memaksimalkan refocusing anggaran seremonial berarti hebat,” pungkasnya.***