KARAWANG-Sinfonews.com
Reaksi keras di tunujukan warga Desa Mekarmulya, alasannya lokasi tersebut merupakan langganan banjir Tahunan, bahkan beberapa Desa tetangganya, salah satunya Desa Karangligar. Penyebab reaksi keras yang timbul pasalnya Pemkab Karawang ada rencana membuka Pembuangan Tempat Sampah Akhir (TPsA) di daerah Leuwisisir Desa Mekarmulya Kecamatan Telukjambe Barat.
Menurut Pemerhati Politik dan Pemerintahan, Andri Kurniawan menjelaskan apa jadinya jika terjadi ada TPsA di daerah tersebut, Tidak adanya TsPA sampah saja, kalau musim banjir datang, warga setempat kondisinya sangat memprihatinkan. Seperti yang kita semua ketahui, saat musim hujan datang, air bisa sampai ke atap rumah warga, bahkan ada yang sampai tidak terlihat sama sekali, karena tertutup air, dan kondisi seperti itu bisa berminggu -minggu.
“Jika hujan di hulu pun, walaupun di Karawang sendiri tidak ada hujan, karena luapan air Cibe’et, lokasi tersebut sering kali banjir,” tutur Andri Kurniawan Kepada Sinfonews.com Jumat Malam (03/10)
Andri menyarankan sebaikanya keinginan Pemkab Karawang menunda keinginan untuk membuat TPsA didaerah tersebut, karena dampaknya sangat fatal terutama buat warga sekitar.
“Dapat kita bayangkan, apa jadinya apa bila musim banjir datang. Selain lumpur, sampah dari TPA Leuwisisir yang terbawa hanyut oleh air masuk ke rumah warga,” jelasnya
Dirinya berkeyakinan Pemkab Karawang pasti berpikir ulang terkait dampaknya. Lagi pula, kalau warga setempat menolak dan tidak memberikan izin, tentu Pemkab Karawang pun, tidak akan memaksakan kehendaknya. Karena banyak lokasi lain yang bisa dijadikan TPsA sampah selain Jalupang. Saya mengajak Pemkab Karawang untuk berdiskusi, untuk mencari lokasi lain sebagai TPA sampah, jika memang Jalupang sudah overload dan jarak tempuh terlalu jauh.
“Tentu masih ada solusi, karena saya paham betul lokasi tersebut, bisa berdampak fatal ketika musim hujan datang,” pungkasnya (RyaSKa)