Scrool Untuk Membaca
banner 325x300
banner 970x250
Parlementaria

Reses Hari Ketiga, Hj. Sri Rahayu Agustina Ngaliwet Bareng Emak-emak

6
×

Reses Hari Ketiga, Hj. Sri Rahayu Agustina Ngaliwet Bareng Emak-emak

Sebarkan artikel ini
banner 300x250

KARAWANG, SINFONEWS.com

Pemerintah daerah akan segera memberikan dana pinjaman lunak,  untuk mengurangi dampak bank emok yang menggurita hingga pelosok”

BANYAK cara dilakukan oleh anggota DPRD dalam menjalin komunikasi dan silahturahmi dengan konstituen di daerah pemilihannya. Anggota DPRD Karawang, Sri Rahayu Agustina dari Fraksi Golkar  menggelar acara makan bersama emak-emak Majlis Talim di Kelurahan Karangpawitan,  Kecamatan Karawang Barat.

Sebanyak 50 kaum ibu atau yang saat ini akrab disebut emak-emak tampak memenuhi lokasi acara secara santai,  dalam pembukaan dialog ,Sri Rahayu menyampaikan terlebih dahulu tugas dan tanggung jawab seorang anggota DPRD Kabupaten Karawang.

“Saya ini sudah satu periode di DPRD Kabupaten Karawang, sebagai wakil rakyat,  satu tahun diberikan waktu 3 kali untuk bertemu masyarakat, dan hari ini merupakan masa reses ke 3 tetapi ternyata itu belum cukup” ujar Sri Rahayu,  Selasa (04/12).

Berita Lainnya :  Ditarget 4.500 Orang, TNI-Polri Gelar Vaksinasi Massal Bareng Rabithah Alawiyah di Cibis Park

Maka atas dasar tersebut pada kesempatan yang baik ini, Sri Rahayu mengajak para emak-emak menggelar forum silahturahmi sambil menyerap aspirasi dan makan bersama para emak-emak.

Dalam kesempatan itu Sri,  menegaskan pemerintah daerah akan segera memberikan dana pinjaman lunak,  untuk mengurangi dampak bank emok yang menggurita hingga pelosok desa..

” Pemerintah daerah dalam hal ini memberikan kemudahan untuk mendapatkan dana pinjaman dengan bunga lebih kecil dari bank emok, dari program kredit lunak” katanya.

Kembali lagi, urusannya, adalah melek keuangan, kata Sri Rahayu,  Banyak orang yang butuh uang, dan merasa perlu pinjam uang, tetapi belum punya sumber pengembalian yang jelas.

Melek keuangan menjadi syarat penting, artinya kalau tidak bisa mengembalikan uang, jangan pernah pinjam uang.

“Masalah lain adalah banyak ibu-ibu meminjam uang walau sebetulnya tidak butuh. Di beberapa daerah, para ibu meminjam uang untuk dibelikan perhiasan, pakaian, hingga telpon genggam,” katanya.

Berita Lainnya :  Komisi III DPRD Karawang Kritisi Perbaikan Jalan Interchange Kartim Gunakan APBD, Kang Pipik Ancam Interplasi

Budaya konsumtif di pedesaan juga cenderung tinggi, dan tingkat penghargaan seseorang terhadap materi cukup kental. Kadang, kalau jalan beriringan, penampilannya luar biasa. Masih sedikit model pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap keuangan.

“Bisa dikatakan, sebagian masyarakat belum melek keuangan, apalagi melakukan perencanaan keuangan,sehingga banyak emak-emak menjadi korban bank emok, ” tutupnya.

Laporan: ZatSinfo

banner 1000x300
banner 1000x300