“Masyarakat Karawang menantikan langkah nyata dari Pemkab Karawang untuk menyelesaikan polemik ini secara adil dan berkeadilan sosial, khususnya terkait nasib pedagang Stadion Singaperbangsa”
KARAWANG (SINFONEWS) – Rencana renovasi Stadion Singaperbangsa Karawang memicu keresahan serius di kalangan pedagang kecil. Bukan penolakan terhadap pembangunan yang menjadi masalah, melainkan kekhawatiran atas nasib mereka. Mereka telah puluhan tahun menggantungkan hidup di area tersebut.
Para pedagang Stadion Singaperbangsa menerima surat instruksi pengosongan lapak secara sepihak, tanpa proses musyawarah sebelumnya. Mereka menilai keputusan ini tidak mempertimbangkan aspek kemanusiaan dan keberlangsungan ekonomi rakyat kecil.
“Kami sudah menempati lokasi ini cukup lama, bahkan rutin membayar booking dan iuran bulanan. Tiba-tiba surat pengosongan datang tanpa dialog, ini jelas membuat kami resah,” ungkap salah satu perwakilan pedagang dengan nada prihatin.
Mereka menekankan bahwa keberadaan mereka adalah untuk mencari nafkah secara halal, bukan merusak tata kota.
“Kami ini pedagang kecil yang mencari penghasilan. Kami percaya Bupati Aep dan Pemda Karawang peduli pada rakyatnya, dan akan memberikan solusi relokasi yang adil. Jangan sampai mereka mengusir kami tanpa tahu harus pindah ke mana,” tambahnya.
Dukungan Penuh untuk Pembangunan, Harap Solusi Humanis
Para pedagang Singaperbangsa Karawang menegaskan dukungan penuh mereka terhadap program pemerintah dalam membangun dan mempercantik stadion. Namun, mereka berharap pembangunan ini juga sejalan dengan kepedulian terhadap nasib rakyat kecil.
“Kami tidak menghambat program pemerintah. Kami sadar pemerintah perlu menata dan membangun, tapi juga jangan melupakan kewajibannya untuk meningkatkan taraf hidup rakyat. Jika pembangunan justru memiskinkan rakyat, lalu untuk siapa pembangunan itu?” seru mereka.
Untuk mencari keadilan, para pedagang mendapat dukungan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Cakra. LBH Cakra menyatakan siap mendampingi hingga ada kejelasan relokasi yang layak.
“Alhamdulillah, LBH Cakra mendukung kami. Kami akan bertahan di sini sampai ada kejelasan tempat relokasi. Kami yakin, Pak Bupati akan bersikap bijak dan tidak mengabaikan unsur kemanusiaan,” tutup mereka penuh harap.
Kini, masyarakat Karawang dan publik menantikan langkah nyata dari Pemkab Karawang untuk menyelesaikan polemik ini secara adil dan berkeadilan sosial, khususnya terkait nasib pedagang Stadion Singaperbangsa.