Pewarta : REDAKSI | Editor : RYAN S KAHMAN
“Standar baku mutunya kalau mau masuk kafe, saat di roasting itu pertama bijinya itu harus dalam keadaan utuh, tidak retak, karena biji kopi ada yang bolong nanti hasil roastingnya keliatan, dari warna, aroma. Jadi ketika datang barang kita liat berapa persen pecah pecahnya. Karena kalau di kafe itu pasti memilih yang prima, yang bijinya utuh, matangnya sempurna, biasanya juga dibelah dilihat dalamnya seperti apa,” ungkapnya
KARAWANG | PETANI Kopi Karawang menyapa masyarakat melalui Live Talkshow di Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Sturada 89,4 FM Karawang pada Selasa (12/07).
Hadir sebagai narasumber yakni, Petani Kopi Karawang, Aang Sobandi didampingi Admin Kopi Karawang, Wanwan Fadilah menjelaskan seputar kopi yang ada di Kabupaten Karawang.
Wanwan mengatakan, saat ini bisnis kedai kopi sangat menjanjikan karena sekarang khususnya disekitar karawang katanya tempat pendidikan sudah banyak dan disamping itu banyak juga anak muda yang butuh nongkrong santai sambil menunggu senja di kedai kopi.
“Bisnis kopi ini menjanjikan, karena sekarang tempat-tempat pendidikan, perkantoran bahkan industri sudah banyak, di sisi itu kan pasti butuh nongkrong, dengan fenomena mereka yang ingin meraih senja, tempat aktualisasi dan improvesisasi itu di kedai kopi,” ucapnya.
BACA JUGA : Komandan Lanud Suryadarma Sambut Presiden Jokowi
Untuk jenis kopi yang ditanam di daerah Karawang, lanjut dia, untuk di wilayah Kabupaten Karawang jenis kopi yang ditanam yakni kopi robusta dan liberika
“Jenis kopi yang ditanam di Karawang, jenis kopi robusta, adalagi di Karawang juga tumbuh khusus kecamatan Ciampel jenis kopi liberika,” ucapnya.
Dia menambahkan, untuk pasarnya pada saat ini sangat berpotensi lantaran media untuk promosi banyak dan lebih mudah mempromosikannya
“Kalau di kita praktisi dikedai biasanya ada 2 tipe, dia yang belanja langsung ke petani atau dia juga nyambi sebagai prosesor, sisanya, karena zaman sekarang modern, anak-anak sudah share grup, atau marketplace,” ucapnya.
“Jadi sekarang marketnya bagus dan lebih terbuka, cuma memang banyak kesempatan yang memang kita tidak bisa tembus, kaya dulu ada yang mau beli dari Singapura, Cuma tidak sanggup, karena waktu itu terkait produksi rendah, kita tidak bisa buru-buru, dan mesin kan juga belum ada, jadi lepas,” imbuhnya.