Laporan : GUSTI JUNOT Editor : RYAN S KAHMAN
“Viralnya dua video yang berisikan tentang tiga orang sedang terkapar dengan kondisi bersimbah darah di areal persawahan dan dikabarkan jadi korban kejahatan jalanan dari geng motor itu hanya kabar bohong atau Hoax,” tegasnya.
KARAWANG | WARGA di Kabupaten Karawang digegerkan dengan dua video yang mempertontonkan tentang tiga pemuda yang sedang terkapar bersimbah darah di areal persawahan, viral disejumlah WhatsApp Group (WAG) lantaran ramai dikabarkan menjadi korban kejahatan jalanan yang diduga dilakukan oleh geng motor. Namun informasi tersebut nyatanya adalah kabar bohong atau Hoax.
Hal itu diungkapkan Kapolres Karawang, AKBP Wirdhanto Hadicaksono melalui Kanit Gakkum Sat Lantas Polres Karawang, IPTU Ali Idrus kepada Kantor Berita RMOL.Jabar di Karawang, Minggu (16/4).
“Viralnya dua video yang berisikan tentang tiga orang sedang terkapar dengan kondisi bersimbah darah di areal persawahan dan dikabarkan jadi korban kejahatan jalanan dari geng motor itu hanya kabar bohong atau Hoax,” tegasnya.
Adapun peristiwa yang sebenarnya, kata Ali, ketiga pemuda yang di mana satu pemuda diantaranya menggunakan kaos beratributkan kelompok tertentu, merupakan korban kecelakaan lalu lintas (laka lantas) atau laka tunggal.
“Mereka bertiga itu sebenarnya korban kecelakaan tunggal yang terjadi di Jalan Raya Syeh Qurro, Kampung Babakan Ece, Desa Ciranggon, Kecamatan Majalaya, Karawang pada Minggu sore, sekira pukul 15.30 WIB,” terangnya.
Lanjut dia menjelaskan, sebuah kendaraan roda dua berwarna hitam (skuter matik) dengan Nopol T-2373-KL ini dikendarai oleh pengendara dengan berbonceng tiga. Pada saat tiba di lokasi, tiba-tiba mereka langsung menabrak sebuah pohon dengan sangat kencang hingga terpental beberapa meter ke areal persawahan.
“Dari hasil olah TKP yang dilakukan petugas dan berdasarkan keterangan dari warga setempat yang melihat peristiwa itu, ketiga pemuda ini merupakan korban kecelakaan tunggal. Jadi hanya disinformasi saja dari kabar yang diterima oleh masyarakat Karawang sebagai pengguna aplikasi WhatsApp Group,” ungkap Ali Idrus menjelaskan.