“Wamendagri Bima Arya membuka Retret Kepala Daerah Gelombang II di IPDN Jatinangor. Ia menekankan pelayanan publik dan keberagaman, namun juga menyoroti kesehatan peserta, dengan sepuluh kepala daerah memerlukan pengawasan medis khusus”
SUMEDANG, JAWA BARAT – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto secara resmi membuka Retret Kepala Daerah Gelombang II di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (22/6/2025). Ia menyambut langsung kedatangan para kepala daerah yang mengikuti kegiatan penting ini.
Sambutan Hangat Menggema Semangat Pelayanan Publik
Sekitar pukul 11.49 WIB, para kepala daerah tiba di gerbang utama IPDN. Mengenakan seragam loreng khas IPDN, mereka mendapat sambutan meriah dari parade marching band.
Dalam sambutannya, Wamendagri Bima Arya menegaskan pentingnya semangat pelayanan publik dan kebersamaan dalam keberagaman.
“Selama mengabdi, tidak ada hal lain selain mengabdikan diri untuk melayani warga,” ujar Bima di hadapan para kepala daerah dan wakil kepala daerah peserta retret.
Pembukaan retret menandai dimulainya acara dengan pengalungan bunga kepada tiga perwakilan peserta: Gubernur Bali I Wayan Koster, Wali Kota Sabang Zulkifli H. Adam, dan Bupati Magetan Nanik Endang Rusminiarti. Defile drumband Gita Abdi Praja IPDN turut memeriahkan penyambutan. Pejabat Kemendagri, seperti Kepala BPSDM Sugeng Hariyono dan Rektor IPDN Halilul Khairi, juga menghadiri acara ini.
Bima menjelaskan, IPDN menjadi lokasi retret karena merepresentasikan keberagaman yang membentuk kekuatan bangsa. Ia berharap kegiatan ini dapat mempererat kekompakan antara kepala daerah dan wakilnya dalam menjalankan tugas pemerintahan.
“Kami ingin Bapak Ibu peserta semakin bangga menjadi pelayan Nusantara,” katanya.
Perhatian Khusus Terhadap Kondisi Kesehatan Peserta Retret
Meskipun demikian, panitia juga memberikan perhatian khusus pada aspek kesehatan peserta. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan sepuluh dari 84 peserta membutuhkan pengawasan khusus. Lima di antaranya mengenakan pita merah sebagai penanda atensi medis serius, sementara lima lainnya mengenakan pita kuning.
“Sekitar sepuluh orang dalam pengawasan ketat, yang sangat ketat tentu yang pita merah tadi,” kata Bima kepada media.
Ia menambahkan, pihak penyelenggara akan menyesuaikan pengaturan ruang kelas dengan kondisi fisik peserta. Salah satunya mencakup modifikasi akses bagi peserta yang mengalami cedera.
“Kalau ada yang tidak kuat ikut kegiatan di kelas, kita akan sesuaikan. Tidak masalah,” ucapnya.
Retret Gelombang II ini diikuti oleh 84 kepala daerah dan wakilnya. Bima juga menyebutkan dua peserta tambahan, yakni Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara, akan bergabung setelah pelantikan, sehingga total peserta mencapai 86 orang.
Retret ini merupakan lanjutan dari gelombang pertama. Tujuannya adalah memperkuat pemahaman kepala daerah terhadap tugas pokok dan fungsi mereka, sekaligus mendalami visi besar Asta Cita Presiden RI.