GARUT – SinfoNews.com
Lebih menitik beratkan kepada pola asuh peserta didik yang innovatif melalui beberapa simulasi kegiatan positif seperti mentoring, hearing, debating, hiking, cooking, writing dll.
Dalam rangka penguatan nilai-nilai karakter nasionalisme dan spiritual, SMK Ciledug Al-Musaddadiyah merancang sebuah program edukasi tentang kepanduan (pramuka) sebagai upaya proteksi dini terhadap ancaman degradasi moralitas anak bangsa yang kian hari semakin menunjukan sikap-sikap permisif melabrak norma-norma agama, etika, susila dan budaya.
Miris memang tatkala tiap saat kita disuguhi dengan berita anak bangsa yang terjerat narkoba, terlibat pusara gengster bahkan terjerembab dalam kubangan limbah dosa asusila (freesex) yg semarak hampir di seantero wilayah negeri ini.
Berpijak dari fakta dan fenomena tersebut, Wakasek Kesiswaan salah satu SMK Favorit di kabupaten Garut menginisiasi program pramuka yang sarat akan makna, kaya akan norma dan penuh dengan hikmah.
Sebagai turunan program edukasi dari kurikulum pramuka kekinian yang cenderung lebih humanis dan adaptif, maka kegiatan pramuka pada tahun ini menurut M. Nasrullah Ramdhan, lebih menitik beratkan kepada pola asuh peserta didik yang innovatif melalui beberapa simulasi kegiatan positif seperti mentoring, hearing, debating, hiking, cooking, writing dll.
Hal ini dilakukan semata-mata demi menciptakan suasana dinamika kelompok yang kompetitif, nyaman, damai dan menyenangkan sejalan dengan visi pemerintah untuk mewujudkan lingkungan sekolah sebagai rumah kedua tanpa narkoba juga kekerasan
“Alhamdulillah berkat kerjasama teamwork yang solid pelaksanaan kegiatan kepanduan kali ini lebih semarak dan berkesan bagi semua pihak,” jelas M. Nasrullah Ramdhan kepada SinfoNews.com. Kamis (02/08)
Hal ini jelas M. Nasrullah, tercermin dari beberapa testimoni peserta perkemahan yang sangat antusias mengikuti setiap sessi materi yang dijadwalkan sesuai kurikulum pramuka yang sudah ditentukan oleh kementrian pendidikan.
Tak lupa pula dalam kegiatan di atas peserta perkemahan diwajibkan 30 menit setiap menjelang waktu sholat harus sudah berada di mesjid terdekat untuk melaksanakan sholat berjamaah, ikhtiar penguatan (spiritual value) serta wajib mengikuti kegiatan wawasan kebangsaan bela negara, usaha penumbuhan (karakter nasionalisme).
“Dengan harapan mereka akan tumbuh dan berkembang di atas nilai-nilai keberagamaan dan kepedulian terhadap bangsanya sendiri tanpa diracuni oleh virus-virus adiktif yang menggila seperti narkoba,” pungkasnya.
Laporan : BangSinfo/Rls
